Jadi, kalau kamu sedang sedih atau ragu terhadap sesuatu, coba deh gunakan pakaian atau aksesori yang berwarna kuning supaya lebih ceria dan yakin menjalani hari.
6. Pink
Apa yang terlintas di benakmu saat memikirkan warna pink? Simbol feminim, tidak maskulin, atau hanya cocok dipakai oleh wanita?
Jika masih berpikir demikian, move on, yuk! Menurut psikologi warna, warna pink diyakini bisa memberi efek bahagia, kesan romantis, santai, dan menumbuhkan semangat untuk semua gender. Warna pink juga memberi kesan lembut dan memancarkan kasih sayang.
Contoh penggunaan warna pink adalah pada gerakan Bulan Kesadaran Kanker Payudara. Gerakan ini bertujuan untuk menghormati mereka yang telah tiada akibat penyakit tersebut, sekaligus menyemangati para penyintas dan mereka yang sedang berjuang untuk sembuh. Jika dicermati, tujuan mulia ini seirama dengan psikologi warna pink.
Namun di sisi lain, warna ini juga dipandang negatif karena memberi kesan kekanak-kanakan dan identik dengan anak perempuan.
7. Oranye
Mungkin kamu sering melihat warna oranye pada kemasan makanan, iklan televisi, atau billboard di jalanan. Pelaku industri kreatif biasanya menambahkan warna oranye dalam setiap desain mereka untuk menciptakan kesan cerah yang menarik perhatian calon konsumen.
Hal ini sejalan dengan konsep psikologi warna oranye, yang mana warna ini dapat menciptakan perasaan gembira, hangat, enerjik, kreatif, dan antusias pada seseorang. Jadi, bila kamu ingin tampak memukau, hangat, dan penuh semangat, pemilihan outfit berwarna oranye bisa dicoba, tuh.
8. Coklat
Dalam konsep psikologi warna, coklat dapat memberi efek aman, nyaman, dan relaks. Nah, kamu bisa menggunakan warna ini dalam memilih furnitur untuk mendapatkan suasana rumah yang lebih nyaman dan hangat, agar bersantai bersama keluarga di rumah selalu jadi momen yang menyenangkan.
Warna ini juga dapat membangkitkan kekuatan dan memberi kesan dapat diandalkan. Namun, coklat juga bisa menimbulkan perasaan negatif, seperti kesedihan dan kesepian.