Anna Mariana Gelar Buka Puasa Bersama Anak Yatim dan Duafa

- Advertisement -

Lima hari menjelang hari raya Fitri, designer Anna Mariana menyelenggarakan buka puasa bersama di kediamannya di Puri Ampera, Kemang Jakarta Selatan 9/06. Lebih dari 100 orang anak yatim dan kaum duafa  dari Depok berkumpul di sana. Tampak pula hadir ketua Bamus Betawi Bang H. Zainuddin atau Oding, Bang Ubay Ketua Bamus Selatan, Bang Hasbullah Sekjen Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), dan beberapa pengurus LKB.

Anna menyebut, kegiatan semacam ini sudah menjadi tradisi dalam keluarganya. “Hampir sepanjang tahun, bukan hanya di Ramadan namun juga bulan Muharam bertepatan dengan hari Anak Yatim, juga pada peringatan hari ulang tahun saya dan seluruh keluarga, kami selalu mengadakan pengajian bersama anak- anak Yatim dan dhuafa serta rutin mengadakan pengajian Khataman Qur’an,”

Khusus  di bulan Ramadhan 1439 H ini, Anna sudah mengelar tiga kali  kegiatan bersama duafa dan anak yatim.   “Pertama, saya ikut mendampingi Ibu Sujiatmi Notomiharjo,  Ibunda Joko Widodo saat memberikan santunan dan pemberian bingkisan kepada  anak yatim  dan Dhuafa, di Solo. Tepatnya di rumah Ibu Musadalifah (Rumah Kerja Nusantara dan Jangkar Bejo). Kedua, pemberian santunan dan bingkisan untuk kaum difabel atau disabilitas yang bertempat di Kalibata, dan ketiga kita bikin hari ini di rumah,” ujar Anna Mariana sesaat sebelum berbuka puasa.

Acara yang hari itu dihadiri pula oleh Kyai Haji Muhamad Gozali,  Al Ustad Haji Hamdani, Al Ustad Ubaidillah dan kawan kawan dari Pesantren Buya Dimiyati khusus Hafis Qur’an dan Al Ustad Firdaus, Ustad Tarmizi khotib masjid Istiqlal dan para santri ini  memperdengarkan ceramah tentang pentingnya tetap terus menjaga kemurnian puasa, terlebih menjelang  Ramadan hampir selesai.

Bagi Anna, selain merupakan ajang silaturahmi, kegiatan ini digunakannya juga sebagai ajang berbagi kebaikan. “Supaya hidup kita selalu dalam berkah dan mendapat ridho Allah SWT, karena sesungguhnya seperti kata Nabi Besar SAW di dalam rejeki kita sesungguhnya ada rejeki  orang lain,” kata Anna yang baru dikukuhkan oleh  Arief Natadiningrat Ketua Umum Sultan Kesepuhan Cirebon sebagai Dewan Pakar dalam kepengurusan Forum Silaturahmi Keranton Nusantara (FSKN).

Khusus untuk jabatan barunya di FSKN ini, Anna menyebut,  dirinya mendapat tugas untuk ikut ambil bagian dalam memberikan kontribusi serta pengembangan dalam hal meningkatkan budaya Keraton. “Terutama  juga dalam soal  melestarikan dan mengembangkan wastra nusantara sekaligus mengembangkan Keraton sebagai bagian dari daya tarik Pariwisata!’ ujar Anna.

Seusai lebaran, menurut Anna akan diselenggarakan halal bi halal seluruh kerajaan Nusantara bertempat di Cirebon. “Acara tersebut akan dihadiri sekitar 100 kerajaan Nusantara.  Akan ada rapat yang membahas mengenai pembenahan keraton sekaligus pengukuhan saya sebagai dewan pakar, sementara suami saya Haji Tjokorda Ngurah Agung Kusumayidha akan duduk pula sebagai Dewan Pembina bersama Ibu Hj. Musdalifah, “ kata Anna lagi.

Dalam urusan  pengembangan wastra nusantara, Anna  menyebut baru saja menjajaki kerjasama dengan Duta Besar Arab Saudi di Indonesia. Menurut Anna, perwakilan Duta Besar Arab dan perwakilan Kementrian Budaya Arab Saudi sudah dua kali berkunjung, ke kediamannya di Kemang dan ke butik miliknya,  ke House Of Marsya di bilangan Pondok Indah. Dalam kunjungan tersebut, telah dibicarakan tentang sejarah dan peradaban budaya wastra di kedua negara, dilihat dari sejarah Islam. 

“Kain tenun tradisional hand made juga merupakan bagian dari kebudayaan Arab. Bahkan menjadi saksi sejarah sejak jaman Nabi Muhamad SAW, di mana  Kiswah atau kain penutup Kabah yang berwarna hitam dihiasi kaligrafi, bersulam benang emas merupakan hasil tenun hand made yang dibuat dengan cara sangat tradisional, dengan metode menggunakan ketrampilan tangan dalam merajut kain.”

Anna mengaku  dalam pertemuan dengan perwakilan Arab Saudi itu tercetus undangan untuk mengadakan pagelaran busana karyanya di kawasan Timur Tengah. ”Pagelaran ini bertujuan mengigatkan kembali pada masyarakat khususnya di negara Arab dan Timur Tengah bahwa budaya mereka yang berkembang sejak jaman peradaban Islam, masih berkembang di Indonesia!” ujar Anna menguci percakapan.XPOSEINDONESIA/NS Foto Dudut Suhendra Putra

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -