“Pluralisme di Indonesia adalah potensi besar untuk mendorong peradaban. Kami ingin turut terlibat mengambil peran itu pada suku dan komunitas apapun yang jadi latar belakang, dan kami siap membangun komunikasi dengan pihak manapun,” pungkas Ahmad.
Sementara itu Ketua Humas & Unit Penerangan DPP ABI, Dede Anwar mengakui, dalam 13 tahun pendiriannnya ABI masih terkesan kurang agresif dalam berkomunikasi dengan media maupun lembaga-lembaga lain. Namun secara perlahan ABI telah berinisiatif untuk menggelar silahturahmi ke berbagai kalangan, seperti dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun lalu, berkunjung ke Dewan Pers dan AJI.
“Di luar itu, ABI memiliki program Mukalamah yang artinya program bincang-bincang atau ngobrol dengan sejumlah Tokoh dan Pemikir. Kami pernah mengundang dan menghadirkan narasumber yang tidak kaleng-kaleng, seperti Komarudin Hidayat, Azyumardi Azra, Budiman Sujatmiko,” ungkap Dede Anwar.
ABI menurut Dede Anwar, akan sangat terbuka dengan pres untuk bersinergi dalam memberikan berbagai informasi, “Demi menghindari pemberitaan yang salah juga hoax!” tutupnya. XPOSEINDONESIA Foto : Dudut Suhendra Putra