Sang Maestro Quincy Jones Wafat di Usia 91 Tahun

- Advertisement -

Lionel Richie, yang ikut menulis “We Are the World” dan menjadi salah satu penyanyi yang ditampilkan, menyebut Jones sebagai ā€œsang pengatur utama.ā€

Dalam karier yang dimulai saat rekaman masih diputar di piringan hitam dengan kecepatan 78 rpm, penghargaan tertinggi kemungkinan besar diberikan kepada produksinya bersama Jackson: ā€œOff the Wall,ā€ ā€œThrillerā€ dan ā€œBadā€ adalah album-album yang hampir universal dalam gaya dan daya tariknya.

Fleksibilitas dan imajinasi Jones membantu memicu bakat luar biasa Jackson saat ia berubah dari bintang cilik menjadi ā€œRaja Pop.ā€

- Advertisement -

Pada lagu-lagu klasik seperti ā€œBillie Jeanā€ dan ā€œDonā€™t Stop ā€˜Til You Get Enough,ā€ Jones dan Jackson menciptakan lanskap suara global dari disko, funk, rock, pop, R&B, dan jazz serta nyanyian Afrika.

Untuk ā€œThriller,ā€ beberapa sentuhan paling berkesan berasal dari Jones, yang merekrut Eddie Van Halen untuk solo gitar pada ā€œBeat Itā€ yang memadukan genre dan mendatangkan Vincent Price untuk mengisi suara seram pada lagu utama.

“Thriller” terjual lebih dari 20 juta kopi pada tahun 1983 saja dan bersaing dengan “Greatest Hits 1971-1975” milik Eagles dan beberapa album lainnya sebagai album terlaris sepanjang masa.

- Advertisement -

“Jika sebuah album tidak laku, semua orang akan berkata ‘itu salah produser’; jadi jika laku, itu juga harus menjadi ‘salah’ Anda,” kata Jones dalam sebuah wawancara dengan Library of Congress pada tahun 2016.

“Lagu-lagu tidak muncul begitu saja. Produser harus memiliki keterampilan, pengalaman, dan kemampuan untuk menuntun visi hingga selesai.”

Daftar penghargaan dan penghargaannya memenuhi 18 halaman dalam otobiografinya tahun 2001 “Q,” termasuk 27 Grammy pada saat itu (sekarang 28), sebuah Academy Award kehormatan (sekarang dua) dan sebuah Emmy untuk “Roots.”

Ia juga menerima Legion d’Honneur dari Prancis, Rudolph Valentino Award dari Republik Italia dan penghargaan Kennedy Center atas kontribusinya terhadap budaya Amerika.

Ia menjadi subjek film dokumenter tahun 1990, ā€œListen Up: The Lives of Quincy Jonesā€ dan film tahun 2018 oleh putrinya Rashida Jones. XPOSEINDONESIA Teks dan Foto The Korean Times

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -