I Gede Ardika Wafat

- Advertisement -

Dunia pariwisata tanah air berduka. Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Republik Indonesia, I Gede Ardika meninggal dunia Sabtu (20/2/2021) pagi, di Bandung, Jawa Barat, sekitar pukul 07.46 WIB. 

I Gede Ardika menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata untuk dua kabinet, yakni Kabinet Persatuan Nasional di bawah Presiden Abdurrahman Wahid sejak 2000 hingga 2001 dan Kabinet Gotong Royong di bawah Presiden Megawati Soekarnoputri dari 2001 sampai 2004. 

Menparekraf  Sandiaga Uno mengatakan berpulangnya I Gede Ardika adalah kehilangan besar bangsa ini.

- Advertisement -

“I Gede Ardika telah menetapkan dasar yang kuat dalam pembangunan kepariwisataan nasional yang lekat dengan khazanah budaya dan kekayaan alam,” kata Sandiaga.

Pria kelahiran Singaraja, Bali, 15 Februari 1945 itu memiliki pandangan yang luas tentang kepariwisataan berkelanjutan dalam praktik pembangunan nasional untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkualitas. 

Hal tersebut ia tuangkan dalam buku berjudul “Pariwisata Berkelanjutan, Rintis Jalan Lewat Komunitas” yang diluncurkan pada tahun 2008. “I Gede Ardika juga menjadi salah seorang pelopor pengembangan wisata desa di Indonesia,” kata Sandiaga. 

- Advertisement -

Hal senada diungkapkan Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani. 

Di era kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, lulusan Akademi Perhotelan Nasional (APN) Bandung tersebut  bekerja keras untuk mewujudkan bangkitnya kembali dunia pariwisata di tanah air sehingga bisa semakin berkembang.

Ia juga sebagai penggagas konsep wisata desa yang dipresentasikan pada Sidang Umum UNWTO di Santiago, Chili, pada tahun 1999 saat pengesahan Kode Etik Pariwisata Dunia (Global Code of Ethics for Tourism). 

“Selamat jalan Bapak I Gede Ardika, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata periode 2000 – 2004, dumogi polih genah sane becik, dumogi amor ing acintya (Semoga mendapatkan tempat terbaik, menyatu dengan Tuhan),” ucap Giri Adnyani.  

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -