Tahun lalu, saat 100 Hari Pemerintahan Presiden Jokowi, Arief Yahya menyampaikan inspirasi dari kisah Lou Gestner dalam menyelamatkan industri komputer paling ternama IBM (International Business Machines) Corporation. Dia menemukan visi dan strategi Kemenpar yang clear dan achievable. IBM yang berpusat di Armonk, New York, AS itu sempat anjlok, nyaris tak tertolong, berada di titik balik di tahun 1980-an.
Penguasa pasar komputer, dari perangkat keras, perangkat lunak, prosesor hingga sistem operasinya itu sudah lampu merah. Sudah mendekati ambang garis kebangkrutan karena pergeseran industri. Intel muncul sebagai kekuatan baru yang mendominasi prosesor. Microsoft melejit dari zero menjadi hero, dengan spesialis bisnis perangkat lunak sekaligus sistem operasinya. Compaq, Toshiba, Acer ikut menggergaji share bisnis PC.
Di tengah guncangan IBM itulah, Lou Gestner membuat escape perusahaan itu dengan visi dan strategi baru yang betul-betul cerdas. ’’Gestner mengubah haluan IBM, mereposisi dari bisnis computer company menjadi service/solution company. IBM tidak lagi menjual komputer secara stand alone kepada pelanggan, tetapi memberikan solusi computer system yang terintegrasi ke pelanggan korporat,” kata Mantan Dirut PT Telkom itu.
Langkah berani Gestner itu diikuti dengan perubahan pola bisnis, budaya perusahaan, core competence, sistem dan organisasi. IMB seolah mengganti DNA dan akhirnya kembali melanjutkan momentum pertumbuhan bisnisnya. “Inilah yang sedang dan telah kami lakukan untuk membangun Kemenpar, dengan spirit baru WIN-Way. Wonderful Indonesia Way, speed, smart, dan solid,” ucap Arief. XPOSEINDONESIA-Beragam Sumber. Foto : Biro Hukum dan Komunikasi Publik
More Pictures