Dalam kelompok G20, Indonesia termasuk salah satu negera dengan pertumbuhan pariwisata tertinggi. WTTC memperkirakan tahun 2014 Indonesia berpeluang mencapai pertumbuhan double digit untuk kunjungan wisman dan potensi pertumbuhan wisnus yang mengembirakan karena peningkatan daya beli. Dengan demikian diperkirakan kontribusi sektor pariwisata secara langsung dan tidak langsung terhadap perekonomian nasional mencapai 8,1%.
Pertumbuhan Wisman Masih di Atas Target
Data yang dihimpun oleh BPS dan Pusdatin Kemenparekraf menyebutkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang bulan Mei mencapai 752.363 orang, sehingga secara keseluruhan kedatangan wisman selama 5 bulan pertama 2014 (Januari-Mei) sudah mencapai 3,7 juta orang atau tumbuh sebesar 9,96% dibandingkan periode yang sama pada 2013 yang berjumlah 3,364 juta orang.
“Jadi untuk lima bulan pertama 2014, pertumbuhan wisman mendekati 10% atau di atas target semula pada kisaran 6% sampai dengan 8%” kata Menteri Menparekraf Mari Pangestu dalam jumpa pers bulanan tentang pencapaian kinerja sektor pariwisata pada Mei 2014 yang berlangsung di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Selasa (1/7).
Meski masuk dalam periode low season, jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) pada Mei lalu masih tergolong tinggi, tumbuh sekitar 7,37% dibandingkan pada bulan yang sama 2013 sebesar 700.708 orang.
“Dibandingkan capaian bulan sebelumnya atau April sebesar 726.332 orang, jumlah kunjungan wisman pada Mei lalu memang lebih rendah 4,5%, namun ini lebih disebabkan oleh siklus kedatangan wisman yang pada bulan Mei trendnya selalu lebih rendah atau masuk dalam periode low season. Jadi hamper tiap tahun, jumlah kunjungan pada Mei selalu lebih rendah dibandingkan April,” kata Menteri.
Dengan capaian Januari sampai dengan Mei, Menteri optimis target 2014, yaitu kunjungan wisman 9,3 juta sampai dengan 9,5 juta akan terlampaui
Tiongkok dan Australia Pemicu Kenaikkan
Meningkatnya kunjungan wisman pada Januari-Mei 2014 antara lain karena dipicu meningkatnya kunjungan wisman dari Tiongkok (RRT) dan Australia masing-masing sebesar 379.915 dan 406.894 wisman atau tumbuh 26,08% dan 15,66%. Tingginya pertumbuhan dari dua pasar andalan ini menutupi pertumbuhan negatif pada sejumlah pasar lainya seperti Jepang yang tumbuh negatif (-2,98%), Thailand (0,30%), maupun Rusia (8,85%).