Tlilir Art & Culture Festival Ditargetkan jadi Event Pariwisata Tahunan

- Advertisement -

“Wisatawan pascapandemi cenderung lebih menyukai aktivitas pariwisata luar ruangan atau outdoor dan suasana di Tlilir cocok untuk pengembangan desa berbasis ecotourism,” tuturnya.

Dewi menambahkan, Kemenparekraf mengapresiasi dan mendorong keberlanjutan event Tlilir Art & Culture Festival serta mengajak seluruh stakeholder pariwisata untuk berkolaborasi.

“Kami berharap festival ini berkelanjutan sehingga bisa menjadi event tahunan di Jawa Tengah dan khususnya di Temanggung, serta bisa mendatangkan banyak pengunjung dari berbagai daerah. Sehingga, pada akhirnya akan bisa mendukung pencapaian target 1,2 miliar-1,4 miliar pergerakan wisnus  pada 2023. Kami di kementerian akan mendukung dari aspek publikasi, promosi, dan dukungan lainnya,” kata Dewi.

- Advertisement -

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana menambahkan, selain perbaikan aksesibilitas, pihaknya akan mengupayakan agar event festival tersebut semakin banyak diketahui masyarakat luar sehingga multiplier effect-nya tidak hanya dirasakan di kabupaten saja tapi secara nasional.

“Temanggung punya dua hal yang unik dan mendunia yaitu tembakau dan kopi. Event ini juga menjadi bagian yang bisa ‘dijual’ dan dipromosikan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Tlilir Fatur Rohman mengungkapkan, keindahan alam dan tembakau yang mendunia menjadi daya tarik tak hanya bagi wisnus melainkan juga wisatawan mancanegara (wisman).

- Advertisement -

Menurutnya, wisman yang pernah datang ke Desa Tlilir diantaranya berasal dari Belanda, Belgia, Jerman, Rusia, Ukraina, dan Australia. Bagi turis yang ingin menginap, Desa Tlilir saat ini juga memiliki 12 homestay.

Libatkan Masyarakat

Ajang 1st Tlilir Art and Culture Festival yang diselenggarakan oleh Heavenly Indonesia, Pemerintah Desa Tlilir dan Travelita Pegiat Pariwisata Temanggung, mendapat dukungan penuh Kemenparekraf.

Festival ini menarasikan ‘Tlilir: Tembakau, Tradisi, dan Takdir’, serta mengampanyekan ‘Sustainability & Eco-Friendly Event’, di mana berbagai ornamen dan dekorasi venue event ini seluruhnya menggunakan material dari bambu.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -