“Kami Tim Ksatria mengajak seniman muda sama-sama bergerak berkarya. Mencari strategi jitu agar gen Z dan generasi seterusnya dapat terhubung dengan kekuatan tradisi lokal Indonesia lewat karya tari,” ujar Bathara Saverigadi Dewandoro, mewakili rekan-rekan Tim Kstaria lainnya.
Waktunya seni tari berbasis kekuatan lokal, ujar Bathara, bisa menjadi primadona di berbagai event anak muda. KTI juga berusaha mengenalkan potensi seniman muda yang siap diolah di ranah tari Indonesia ke arah profesional.
Panitia Penyelenggara Festival Ksatria Tari Indonesia (KTI) juga mengundang penonton dari berbagai kalangan. Baik produser tari, komunitas tari, musik, maupun penggiat teater untuk menyaksikan penampilan para seniman muda, khususnya seni tari di KTI ini.
“Mereka siap bertumbuh dan menjadi jagoan tari Indonesia. Ajang KTI dengan kebebasan tema ini diharapkan bisa memunculkan ide-ide segar dan karya yang out of the box. Mereka tampil meyakinkan dan lebih percaya diri, seperti jargon KTI; ‘Jagoan Harus Percaya Diri,” ujar Koreografer dan Creative Director ini.
Selain Pamong Budaya Muda, Direktorat Perfilman Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek RI, Pandu Pradana, tampak ikut menyaksikan acara KTI ini seniman Betawi yang juga aktor sinetron Kubil “Bang Madit”.
Hadir juga sejumlah seniman, budayawan, pimpinan sanggar seni, penggiat seni pertunjukan, pejabat pemerintah dan wartawan. XPOSEINDONESIA Foto : Dudut Suhendra Putra