Indonesia Mencari Bakat
Ajang pencarian bakat di televisi ternyata memiliki implikasi intensif terhadap grup tari Ksatria dari Swargaloka Art. Grup tari Juara 1 Indonesia Mencari Bakat (IMB) Trans TV ini terus beringsut membangun eksistensi dalam kepenarian dan penciptaan seni.
Seiring jejak waktu mereka kembali hadir dalam karya kolektif bertajuk, “Festival Ksatria 2.0 – Kstaria Tari Indonesia (KTI).” Untuk kali ini mereka bukan sebagai peserta, melainkan penyelenggara.
Kstaria Tari Indonesia (KTI)” bermula diinisiasi oleh Ksatria IMB yang beranggotakan 5 penari, yaitu; Bathara Saverigadi Dewandoro, Bathari Putri Surya Dewi, Chikal Mutriara Diar, Denta Sepdwiansyah Pinandito, dan Afrilia Mustika Sari .
Para inisiator ini kemudian bertindak sebagai Kurator; Juri Seleksi pada perhelatan Festival Ksatria Tari Indonesia (KTI). Komposisi juri seleksi ini kemudian dilengkapi kurator Drs. Suryandoro (Founder Yayasan Swargaloka).
Di malam grand final ini para finalis dinilai oleh juri profesional dan voters untuk menetapkan peraih penghargaan berdasarkan kategori; Visioner Leader, Busana Terbaik, Musik Terbaik, Dramaturgi Terbaik, dan Tim Kerja terbaik. Winner Ksatria Tari Indonesia 2023 berhak memboyong Piala Mendikbudristek RI.
Bertindak sebagai Juri Final, adalah para seniman potensial di bidangnya, yang terdiri dari Edi Irawan, S.Sn.,M.M, Sofura Maulida (Ufa Sofura), Siko Setyanto, dan Dwi Nusa Aji Winarno, S.Sn (Pemenang Ksatria Tari Indonesia 2022), dan Funky Papua.
Tari Berbasis Seni Tradisi
Festival Ksatria 2.0 – Kstaria Tari Indonesia (KTI) merupakan ajang kompetisi tari kreasi kelompok berbasis tradisi. Mengedepankan karya populis, unik, kreatif, atraktif, dan spektakuler. Sekaligus mempresentasikan nilai-nilai lokalitas (local wisdom) lewat gagasan yang diimplementasikan pada motif gerak, aksesoris, kostum, instrumen musik, dan elemen seni lainnya.
“Tahun 2022 lalu acara ini diselenggarakan di Surabaya untuk wilayah Jawa dan Bali dengan peserta 36 komunitas. Kami bersyukur pada tahun 2023 ini dapat diselenggarakan secara nasional dan diikuti oleh 113 grup peserta dari 25 provinsi,” ujar Pandu Pradana, Pamong Budaya Muda, Direktorat Perfilman Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek RI, mewakili Ahmad Mahendra yang berhalangan hadir.