Srikandi BUMN Goes to Campus, Kenalkan Para Pemimpin Perempuan Sukses di BUMN ke Mahasiswa Universitas Udayana

- Advertisement -

Diskusi pada SGTC mengangkat beragam topik menarik meliputi kepemimpinan di BUMN, program dan kegiatan di lingkungan BUMN meliputi program berkarir dan magang, digital talent, Srikandi BUMN dengan women leadership dan women empowerement, profil singkat perusahaan HIN, AP1 dan BNI. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pemimpin perempuan sukses di BUMN. Keterlibatan langsung ini bertujuan untuk mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang BUMN dengan harapan agar mahasiswa dan mahasiswi termotivasi untuk berkarir di BUMN.

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour Christine Hutabarat saat sesi sharing menyampaikan, “Indonesia diprediksi akan menjadi negara berkekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2045. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari peran dan kontribusi BUMN melalui Transformasi dan Inovasi, menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia.”

“Peran dan partisiapasi perempuan dalam mendorong transformasi mencapai target tersebut sangat penting tercermin dari komitmen Presiden Indonesia, Bapak Joko Widodo untuk meningkatkan keterwakilan perempuan hingga 30% pada tingkat pembuat kebijakan, serta komitmen Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir yang menargetkan 25% kepemimipinan perempuan ada di  BUMN. Srikandi-Srikandi Indonesia diyakini dapat menjadi Value Creator dan Agent of Development  untuk mendorong kemajuan Indonesia dan keberlanjutan jangka panjang,ā€ tambah Christine.

- Advertisement -

Regional CEO PT Bank Negara Indonesia (Persero) tbk, Anak Agung Agustiya Novitayanti menyampaikan, pada tahun 2023, jumlah pemimpin perempuan semakin meningkat jumlahnya. “BNI sangat mendukung pengembangan dan pemberdayaan perempuan sehingga mereka dapat menyadari potensi yang dimiliki dan mendapatkan pengakuan melalui kesetaraan gender. Berbagai dukungan yang diberikan di antaranya penyediaan infrastruktur yang memadai, fasilitas cuti melahirkan dan fasilitas lainnya, serta program dan kebijakan terkait pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.”

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -