Selasa 23 November 2021, Â hari masih pagi, baru pukul 09.15. Dan hujan rintik membasahi kawasan Didi Sukardi, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Namun  kondisi tersebut tidak menyurutkan niat  warga Citamiang  yang terdiri dari Ibu hamil, ibu menyusui bersama balita mereka, untuk  mengikuti Gerakan Melawan Stunting yang diselenggarakan HaloPuan bersama DPC PDI Perjuangan Kota Sukabumi
“Semangat menghadiri acara ini menunjukkan mereka Ibu-ibu dengan kesehatan dan gizi anak-anak. Â Dan ini harapan bagi masa depan bangsa,” kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Sukabumi, Gagan Rachman Suparman.
Gagan juga mengatakan HaloPuan membawa ide segar berupa bubuk daun kelor untuk melawan stunting. “Jadi, ada nilai tambah buat ibu-ibu dari kegiatan ini.”
Kepala Puskesmas Gedong Panjang, Asep Ruchyana, menyambut baik Gerakan Melawan Stunting HaloPuan.
“Sebab, penanggulangan stunting adalah satu dari lima program pemerintah di bidang kesehatan, dan yang lainnya adalah kematian ibu hamil dan anak, TBC, penyakit tidak menular, dan imunisasi.”
Asep juga mengingatkan warga untuk memperhatikan 1000 hari pertama kehidupan. “Ini periode emas yang jika ada masalah stunting, masih mungkin diperbaiki.”
Relawan HaloPuan, Poppy Astari, menjelaskan bahwa Gerakan Melawan Stunting merupakan wujud kepedulian Puan Maharani kepada kesehatan kaum perempuan dan anak-anak, khususnya di isu stunting.
“Bu Puan melihat bahwa persoalan stunting tak bisa tertangani oleh upaya pemerintah semata. Ini memerlukan upaya kita bersama, terutama kesadaran kita tentang pentingnya gizi seimbang bagi kaum perempuan, bayi, dan balita.”
Poppy mengatakan, dalam kegiatan Gerakan Melawan Stunting ini, kaum ibu memperoleh informasi tentang apa itu stunting dan bagaimana mencegahnya.
Warga juga diperkenalkan kepada manfaat bubuk daun kelor sebagai makanan tambahan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Ibu-ibu, mungkin tahu kelor sebagai tanaman untuk mengusir setan, tapi sebenarnya tanaman ini kaya nutrisi sehingga bisa menyeimbangkan gizi kita dan mengusir stunting. Bahkan WHO sudah menggunakan bubuk kelor untuk mengatasi kelaparan dan malnutrisi di Afrika,” papar Poppy.