OTT Alternatif Baru Menonton & Bakal Jadi The Next TV

- Advertisement -

Lesley mengatakan sangat berterima kasih kepada MD Pictures. “Pak Manoj  itu sangat berani membawa konten dengan kualitas yang sangat luar biasa.  Ini  juga  bisa dicatat sebagai gebrakan yang viral di sosmed,  ketika Reza Rahardian  dianggap menikah sungguhan dengan Prilly Latuconsina.  Dan Masyarat sangat exiceted   menunggu seriesnya tayang di WeTV,” puji Lesley.

Lesley sendiri optimis, WeTV Indonesia adalah platform yang terus tumbuh dan semakin membuka peluang  bagi konten Indonesia untuk dinikmati oleh penonton di luar negeri, “seperti di  Malaysia, Jepang dan lain-lan. Ini membuaka peluang sineas Indonesia untuk go Internasional melalui WeTV.”

Oleh karena konten bisa menayang ke luar negeri, Lesley mengisyarakan kualitas  konten WeTV harus sama dengan bioskop. “Karena itu penyutradaraan, pemain dan crew harus orang-orang kreatif yang berkualitas!”

- Advertisement -

Lesley mengatakan, tekologi baru  yang berada di WeTV telah pula mengubah cara menonton.  

“Dulu, kalau mau nonton si Unyil di TVRI harus nunggu hari Minggu. Kini, kita nonton  tidak terpaku jadwal.  WeTV dan Iflix menyediakan content yang bisa ditonton kapan saja, di mana saja, secara gratis. Ini sesuai dengan generasi Zilenial  yang terbiasa dengan  serba instan!”

Untuk memenuhi  keinginan generasi zilenial pula, WeTV dan Iflix, membangun  aplikasi komentar bareng.  

- Advertisement -

“Apabila penonton ingin menyampaikan komplain, entah ikutan  sedih, sebel,  atau jatuh cinta  pada tayangan, mereka  bisa langsung menuulis dan menyampaikannya ketika menonton. Inilah salah satu teknologi yang kita sesuaikan dengan penonton generasi sekarang. Ini hanya bisa dilakukan di OTT yang berbasis teknologi. Beda di jaman dulu, kalau complain harus kirim surat untuk dimuat di kolom surat redaksi!” kata Lesley.

Sementara itu,  Judith J Dipodiputro (CEO Perum PFN, menyebut bahwa “PFN menjadi katalis pertumbuhan industri perfilman dan industri konten Indonesia, termasuk sentra pembiayaan industri film dengan banyak kerjasama seperti Telkom Group untuk start up.  Saya garisbawahi film yang dibiayai PFN itu harus punya nilai sosial bagi Indonesia dan saat ini masih berproses,” ucap Judith. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dokumentasi FFWI

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -