Laksamana Sukardi :  Usia Tidak produktif, akan Jadi Beban, Bukan Aset Negara

- Advertisement -
- Advertisement -

Yang kedua salah asuh. Orang-orang yang menjabat mengeksploitir jabatannya untuk mencari uang. Di partai politik juga begitu. Salah asuh ini membuat orang-orang yang cerdas tidak mendapat insentif dan berpikir secara kritis. Misalnya di ASN, siapa yang bisa menjilat, naik pangkat duluan. Diasuhnya seperti itu.

“Jadi salah asuh ini membuat produktivitas bangsa kita sangat rendah,” kata Laksamana.

Yang ketiga, salah lihat  Penanganan hukum yang tidak transparan, calon-calon pemimpin yang dicitrakan sedemikian rupa oleh buzzer dan internet. Itu membuat masyarakat salah lihat dan salah pilih pemimpin mereka.

- Advertisement -

“Akhirnya bukan negara ini semakin baik, tapi malah tercebur ke jurang,” tandasnya.

Salah tafsir juga menjadi salah satu komorbid bangsa ini. ” Di kita masih ada istilah UUD (Ujung-ujungnya duit), “Markus” atau makelar kasus. Itu bararti hukum untuk orang-orang tertentu ditafsirkan berbeda. Nah selama ada salah tafsir semacam itu, investor juga tidak mau masuk.”

Yang terakhir adalah salah tata kelola. Pada bangsa yang barbar, sangat sulit melakukan tata kelola. Padahal tata kelola yang baik akan menghilangkan peluang korupsi, dan kesalahan tata kelola membuat korupsi subur. Itu tidak boleh salah.

- Advertisement -

Kampus ITB dipilih karena Laksamana merupakan alumnus ITB. “Ini kan anak-anak muda generasi Z,  ya. Ada 5000 lebih. Jadi saya harus memberikan semangat,  masukan-masukan kepada mereka. Apalagi mereka mahasiwa ITB, universitas yang sangat prestisius. Tapi kan ketika mereka lulus, mereka akan masuk dalam kehidupan sosial yang sangat dinamis,” ujarnya.

laksamana sukardi menjadi pembicara dalam talkshow oskm itb 2023
laksamana sukardi menjadi pembicara dalam talkshow oskm itb 2023
talkshow oskm itb 2023
talkshow oskm itb 2023
ir. laksamana sukardi
ir. laksamana sukardi
- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -