Mantan Menko PMK ini menambahkan, pertemuan bilateral di hari-hari terakhir DPR Periode 2019-2024 tidak menyurutkan semangat kerja sama antara DPR dan parlemen Papua Nugini. Selama 5 tahun terakhir, DPR RI disebut terus berperan aktif dalam menjalankan diplomasi parlemen untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam menghadapi tantangan global.
“Karena saat ini adalah hari-hari terakhir DPR RI periode ini, maka saya ingin sampaikan bahwa DPR RI pada 5 tahun terakhir ini telah berperan aktif menjalankan diplomasi parlemen. Hal ini dilakukan untuk mengatasi berbagai tantangan global yang dihadapi dunia, dan memperjuangkan kepentingan Indonesia,” kata Puan.
Puan mengakui bahwa melakukan diplomasi Parlemen selama 5 tahun terakhir bukanlah hal yang mudah, apalagi saat dunia menghadapi multi krisis, dunia yang unsustainable, menghadapi krisis seperti pandemi Covid-19, ketegangan geopolitik global, perang, perubahan iklim, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, masalah ketahanan pangan, dan energi.
Lebih lanjut, Puan menyampaikan selama ini ia bersama anggota DPR lain tidak henti-hentinya menyuarakan kemerdekaan Palestina baik di dalam forum Parlemen Internasional maupun pertemuan bilateral dengan negara sahabat. Selain itu isu perempuan di dunia politik serta budaya damai juga menjadi perjuangan yang dibawa Puan.
“Saya sendiri secara konsisten di forum Parlemen internasional menyuarakan kemerdekaan Palestina, memperjuangkan pemberdayaan perempuan terutama dibidang politik, dan memperjuangkan budaya damai (culture of peace) dalam penyelesaian masalah,” sebut cucu Bung Karno itu.
“Saya harap apa yang telah dilakukan DPR selama 5 tahun dapat berkontribusi banyak bagi negara dan dunia, meningkatkan kesejahteraan Indonesia, serta sesuai amanat pembukaan UUD 1945,” imbuh Puan.
Usai dialog, pertemuan dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerjasama DPR RI dengan Parlemen Papua Nugini yang ditandatangani oleh Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua Parlemen PNG Job Pomat.