Kementerian Ekonomi Kreatif (KemenEkraf) terus memperkuat dukungan terhadap subsektor film, animasi, dan gim dengan memfasilitasi pertemuan antara pelaku ekraf dan lembaga keuangan.
Tujuannya, memperluas akses pembiayaan dan investasi agar subsektor ini tumbuh semakin cepat dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya pemahaman bersama antara pegiat ekraf dan lembaga keuangan.
“Kami berharap kegiatan hari ini bisa memfasilitasi supaya akses pembiayaan dan investasi untuk subsektor film, animasi, dan gim semakin baik pertumbuhannya. Tiap subsektor punya potensi besar pengembangan Intellectual Property (IP) yang tidak hanya menghasilkan film, tetapi juga produk turunan seperti merchandise, novel, hingga beririsan dengan 17 subsektor ekraf lainnya,” ujar Riefky di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta.
Potensi Besar Film, Animasi, dan Gim
Menurut Riefky, subsektor ini memiliki prospek cerah dengan dampak ekonomi yang nyata. Industri film Indonesia diproyeksikan tumbuh dengan CAGR 6,13% per tahun hingga 2027. Industri animasi telah memiliki lebih dari 185 studio tersebar di Jakarta, Tangerang, Batam, Malang, Yogyakarta, dan kota lain, menyerap sekitar 7.700 tenaga kerja. Sementara Industri gim kini bernilai lebih dari Rp30 triliun di pasar Indonesia pada 2024, dengan 148 juta pemain aktif.
“Dampak ekonomi industri perfilman sangat berkembang pesat dan momentumnya kuat. Sementara animasi dan gim bukan lagi sekadar hiburan, melainkan penggerak ekonomi global,” tegas Riefky.
Peran Lembaga Keuangan
Staf Ahli Menteri Bidang Pendanaan dan Pembiayaan, Restog Krisna Kusuma, menambahkan pentingnya sinergi dengan lembaga keuangan.
“Hari ini kami juga menghadirkan OJK dan perwakilan perbankan. Dengan begitu, pegiat kreatif bisa memahami regulasi, sementara lembaga keuangan memahami model bisnis tiap subsektor. Mereka akan menjadi bagian krusial dalam skema pembiayaan, termasuk jaminan aset yang sesuai dengan konteks proyek,” jelas Restog.
Business Matching dan Diskusi Panel
Kegiatan ini juga menghadirkan sesi business matching serta tiga diskusi panel tematik:
- Film – Produser Film Believe Celerina Judisari dan Chief of Staff Visinema Mia Angelia Santosa, dimoderatori Deputi Kreativitas Media Agustini Rahayu.
- Animasi – CEO RUS Animation Studio Roy Tok dan CEO BumiLangit Entertainment Bismarka Kurniawan, dimoderatori Direktur Akses Pendanaan Anggara Hayun Anujuprana.
- Gim – Ketua Asosiasi Gim Indonesia Shafiq Husein dan CEO Arsanesia Adam Ardisasmita, dimoderatori Deputi Kreativitas Digital Muhammad Neil El Himam.
Menuju Mesin Pertumbuhan Baru
Melalui penguatan ekosistem berbasis hexahelix—melibatkan pemerintah, pelaku usaha, komunitas, akademisi, media, dan generasi muda—KemenEkraf optimistis subsektor film, animasi, dan gim dapat menjadi the new engine of growth bagi perekonomian nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global. XPOSEINDONESIA Foto : Biro Komunikasi KemenEkraf