Peserta Jago Digital Academy nantinya dapat mengembangkan ide dalam lingkungan yang kolaboratif melalui sistem mentoring dan studi kasus berbasis proyek. Untuk membekali langsung dengan pengalaman di dunia kerja yang agile, peserta yang terpilih akan mendapat kesempatan magang di ekosistem Bank Jago.
Melalui kemitraan dengan perguruan tinggi, program Jago Digital Academy juga dapat diperhitungkan sebagai satuan kredit semester (SKS) perkuliahan mahasiswa. Keseluruhan program dapat dijalani oleh peserta sesuai dengan kecepatan proses belajar masing-masing.
Saat ini, Universitas Indonesia dan Universitas Bina Nusantara telah bekerjasama dengan Jago Digital Academy sebagai bagian dari studi independen yang dapat dikonversi menjadi SKS. Bank Jago juga tengah menjajaki kerjasama dengan program magang Kampus Merdeka dan sejumlah perguruan tinggi lain, sehingga ke depannya memungkinkan peserta dari kampus-kampus lain untuk dapat mengkreditkan Jago Digital Academy sebagai SKS.
“Kami juga sedang menjajaki dengan beberapa kampus lain di Indonesia. Kami ingin agar program ini bisa berdampak luas kepada calon-calon tech talents yang akan terjun ke dunia kerja,” jelas Maya Kartika.
Mitra strategis Bank Jago dalam program ini adalah Dkatalis Digital Lab, perusahaan digital yang fokus membangun solusi digital untuk mempercepat laju pertumbuhan melalui teknologi.
“Dkatalis melihat bahwa di era digital saat ini, sosok tech engineer semakin critical atau tidak terpisahkan di semua industri. Melalui Jago Digital Academy, kami memfasilitasi mereka yang ingin memperdalam digital skills untuk mendapatkan in-depth learning modul-modul khusus, mempelajari studi kasus korporasi, hingga mendapatkan bimbingan dari para praktisi berpengalaman. Hal ini sejalan dengan aspirasi kami untuk menjadi katalis, yaitu memiliki andil dalam setiap perubahan melalui solusi digital,” tutur CEO Dkatalis Kharim Siregar.
Sebagai penutup, Arief Harris Tandjung menegaskan, Bank Jago bersama dengan para mitra strategis berkomitmen untuk aktif berkontribusi dalam pertumbuhan digital Indonesia, tidak hanya di industri finansial atau perbankan, tetapi juga dari sisi penguatan infrastruktur dan kompetensi sumber daya manusianya. XPOSEINDONESIA Foto: Dokumentasi