Setelah menjelajahi sebelas wilayah di Jawa Barat, HaloPuan, lembaga sosial Puan Maharani, menyambangi Kabupaten Cianjur pada 16 Desember 2021.
Bersama DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur, HaloPuan kembali menggaungkan Gerakan Melawan Stunting. Lokasinya berada di Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah.
Selain kader PDI Perjuangan, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Puskesmas Ciherang, dan Desa Ciherang mendukung aktif Gerakan yang diinisiasi Puan Maharani ini.
Dinkes Cianjur dan Puskesmas Ciherang mempersiapkan warga yang akan hadir berdasarkan data. Warga sasaran Gerakan ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, balita stunting, ibu usia subur, dan kader posyandu.
Jumlah stunting di Cianjur masih relatif tinggi, yakni 27,5 persen menurut data Riset Dasar Kesehatan pada 2019.
Namun, ada perbedaan data di tingkat lokal. Dinkes Cianjur mencatat 6,61 persen balita mengalami stunting pada 2019 dan 6,3 persen pada 2020. Angka tersebut menurun cukup baik menjadi 4,34 persen pada 2021, atau sekitar 7.987 balita.
Meskipun demikian, Cianjur masih menjadi lokus penanganan stunting di tingkat pusat. Di tingkat daerah pun, ada puluhan desa yang masih menjadi lokus penanganan stunting, termasuk Desa Ciherang yang menjadi lokasi kegiatan Gerakan Melawan Stunting HaloPuan.
Di Ciherang, menurut data Puskesmas Ciherang, ada 70 balita stunting dari 700-an balita yang diukur. Sekitar 40 balita di antaranya menghadiri Gerakan Melawan Stunting HaloPuan.
Sasaran Gerakan Melawan Stunting HaloPuan bukan hanya balita yang mengalami stunting, tapi termasuk juga ibu hamil, ibu menyusui, dan bahkan ibu usia subur.
Ini karena stunting hanya bisa dicegah jika ada kesadaran warga, baik kaum ibu maupun bapak, terkait asupan gizi anak dalam periode 1000 hari pertama kehidupan.
“Berapa pun angka stunting, bahkan jika hanya satu anak yang stunting, kita tetap harus waspada dengan stunting,” ujar koordinator relawan HaloPuan, Poppy Astari.
Poppy juga menjelaskan bahwa stunting bukan hanya persoalan kondisi tubuh balita yang pendek atau sangat pendek.