Duka AirAsia, Duka Kita

- Advertisement -

Belum lagi, dikerahkan pula kapal LIPI yang berpengalaman mencari bangkai Adam Air beberapa tahun lalu.  Kapal riset besutan LIPI itu memiliki peralatan canggih yang bisa mendeteksi posisi kapal. Kapal tersebut dilengkapi alat yang disebut echosounder dan side scan sonar. Sejumlah negara ikut pula memberi bantuan, seperti Singapura, India, Thailand, Amerika dan Rusia.

Kinerja cekatan Basarnas dan tim pencari serta evakuasi AirAsia QZ8501 mengundang apresiasi dan pujian. Pengamat penerbangan internasional Greg Waldron menyebut, pencarian AirAsia hingga ditemukan pada hari ke-3 termasuk yang tercepat dalam kasus musibah penerbangan yang hilang di laut. ’’Tim SAR Indonesia adalah salah satu yang terbaik di Asia,’’ ujarnya saat diwawancara beberapa media internasional

Menurut Waldron, faktor yang juga membuat Basarnas layak manyandang predikat sebagai salah satu tim SAR terbaik Asia adalah penguasaan medan yang sulit. Dengan kondisi geografis Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau dan wilayah sangat luas, Basarnas sudah terbiasa bekerja dalam kondisi alam yang menantang. ’’Itu membuat mereka sangat baik dalam penanganan kecelakaan,’’ jelasnya. XPOSEINDONESIA/NS Dari Beragam Sumber Foto : ANTARA

More Pictures

Sejumlah awak KRI Sultan Hasanuddin-366 mengevakuasi jenazah yang diduga penumpang AirAsia QZ8501 ke geladak heli di perairan dekat Suar Gosong Aruba, Laut Jawa, Rabu (31/12/2014)). ANTARA FOTO/Joko Sulistyo
Anggota Tim SAR Gabungan Basarnas membawa satu dari dua jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 yang dibawa heli SeaHawk USS Sampson milik US Navy di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Minggu (4/1/205). Heli SeaHawk USS Sampson milik US Navy membawa 3 jenazah dan beberapa barang yang diduga milik korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. ANTARA FOTO/Suryanto
Penyelam dari Basarnas menggunakan perahu karet dari Kapal Negara SAR Purworejo menuju KRI Banda Aceh di perairan Laut Jawa, Minggu (4/1/2015). Penyelaman untuk mencari badan pesawat Air Asia QZ8501 tertunda karena cuaca buruk dengan arus bawah laut yang tidak aman untuk penyelaman. ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
Prajurit TNI AL menurunkan peralatan selam di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12/2014). Pencarian pesawat Air Asia QZ8501 akan dibantu oleh 47 penyelam dari Basarnas, TNI AL dan TNI AD. ANTARA FOTO/Fanny Octavianus/NZ/14.
Presiden Joko Widodo melakukan komunikasi radio dari pesawat Hercules A-1341 dengan dengan kru KRI Bung Tomo (357) saat memantau proses penyisiran serpihan pesawat dan evakuasi jasad penumpang pesawat AirAsia QZ8501 dari ketinggian 1.000 kaki dan jarak 100 mil dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12/2014). Presiden menyaksikan operasi yang dilakukan KRI Bung Tomo 357 dan tiga kapal perang RI lainnya yang bertugas menyisir serpihan puing serta jasad penumpang AirAsia QZ8501. ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Penyelam dari Basarnas menggunakan perahu karet dari Kapal Negara SAR Purworejo menuju KRI Banda Aceh di perairan Laut Jawa, Minggu (4/1/2015). Penyelaman untuk mencari badan pesawat Air Asia QZ8501 tertunda karena cuaca buruk dengan arus bawah laut yang tidak aman untuk penyelaman. ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
Sejumlah siswa membubuhkan tanda tangan untuk korban kecelakaan AirAsia QZ 8501 di SMA Negeri 2 Medan, Sumut, Senin (5/1/2015). Ratusan siswa menggelar doa bersama dan aksi seribu tanda tangan sebagai bentuk kepedulian dan belasungkawa atas jatuhnya pesawat AirAsia. ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Anggota Basarnas membawa satu dari dua jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dari heli SeaHawk USS Sampson milik US Navy di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Minggu (4/1/2015). Heli SeaHawk USS Sampson milik US Navy membawa 3 jenazah dan beberapa barang yang diduga milik korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. ANTARA FOTO/Suryanto
Sejumlah anggota PMI berada di antara sejumlah peti jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, di dalam pesawat CN295 TNI AU, sesaat sebelum start engine untuk terbang menuju Surabaya, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun Kalteng, Jumat (2/1/2015). Sebanyak 10 jenazah diterbangkan ke Surabaya, untuk dilakukan identifikasi oleh Tim DVI Polri di RS Bhayangkara Polda Jatim. ANTARA FOTO/Eric Ireng
Sejumlah pekerja membawa kereta jenazah Khairunisa Binti Haidar Fauzi, pramugari korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 saat akan diberangkatkan ke Palembang di Terminal Kargo Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Jum’at (2/1/2015). Jenazah Khairunisa binti Haidar Fauzi korban kecelakaan pesaawat AirAsia QZ 8501 tersebut akan diberangkatkan ke kota asalnya Palembang menggunakan penerbangan free flight AirAsia. ANTARA FOTO/Suryanto
- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -