Mas Bens Leo, Dipuji juga Dikritik Keras

- Advertisement -

Keberhasilannya Mas Bens sebagai wartawan yang dipercaya banyak kalangan, mudah pula mengundang kritik, baik secara terbuka maupun sembunyi-sembunyi. Bukan sekali dua kali, beberapa rekan yang katanya juga berprofesi sebagai jurnalis menyindir Mas Bens dalam  posting twitter mereka. 

Sekali waktu, Mas Bens dinilai kurang tajam bertanya, ketika seorang gitaris manca negara bertandang ke Jakarta untuk pentas di Java Jazz Festival 2012. Pertanyaan yang dianggapnya terlalu standar dan sederhana itu dijadikan “senjata” untuk “menghajar” Mas Bens di twitter. 

Namun yang punya badan, malah hanya senyum senyum saja tanpa terganggu atau menjadi marah. Terbukti,  dalam pertemuan langsung dengan siapapun yang pernah mengkritiknya, Mas Bens malah yang lebih dulu menyapa dan menyalami mereka. Sikap macam ini  melekat kuat dalam pribadinya. Ia mudah bergaul dengan banyak kalangan, termasuk yang bersebrangan dengan dirinya. Ia juga mudah mengulurkan bantuan  bagi  yang memerlukan.   

- Advertisement -

Mas Bens mengaku sering mendengar kritik tentang dirinya, dan itu dianggapnya sebagai sesuatu yang wajar. Kritik tajam yang paling baru adalah ketika ia membela Kevin Aprilio yang berseteru dengan penyanyi asuhannya sendiri.

“Saya sih berpegang pada isi kontrak,  jika ada orang mau tanda tangan kontrak satu album sebesar 2,5 M, ya harus tunduk pada kontrak yang ditandatangani. Jika si penyanyi  menghentikan kontraknya dan minta uang dibalikin, ngapain dibalikin. Kevin terlalu baik, dia dan sudah dibalikin 1 M,  padahal itu wanprestasi si penyanyi. Dia cuma cari sensasi, biar cepat populer via Kevin,” ungkap Mas Bens. “Banyak orang yang nggak tahu, saya ini Sarjana Hukum dengan Skripsi Masalah Hak Cipta Musik dan sangat paham dengan kontrak,” ujarnya.

Memasuki usia 61 tahun  di 2013, tidak membuat Mas Bens terlihat kendor semangat  dalam berkarya. Fisiknya masih kuat dan tetap gesit  untuk melakukan serangkaian aktivitas. Meski untuk  kepentingan kerja, ia harus terbang berpindah kota,  semua itu sama sekali tak membuat dirinya loyo karena kelelahan. “Bekerja di dunia hiburan dan menjadi jurnalis itu menyenangkan, dan tak ada kata pensiun di sini,” katanya menutup perbincangan. XPOSEINDONESIA-Nini Sunny Foto Dudut Suhendra Putra/Beck Tohir/Abror Rizki)

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -