Di samping itu terdapat pula 3 (tiga) Nominasi Penghargaan Khusus yakni :”Indie Bung …. !”( Semarang), “Sadam Dariah Lengger Terakhir” (Banyumas), “Suara Angganeta” (Biak)
Festival Film Etnik Nusantara digagas Thomas Ondy, saat ini menjabat Bupati Biak Numfor. Program ini merupakan implementasi asas ‘Kebangkitan Perfilman di Tanah Papua’ yang telah dideklarasikan oleh Gubernur Provinsi Papua pada tahun 2014. Diketuai oleh Adolof Baransano (Ketua Komisi I DPRD Biak Numfor).
“Kegiatan ini dirancang sebagai Festival Film Pendek berskala nasional diikuti oleh penggiat dan komunitas film dari seluruh Indonesia. Dengan mengedepankan konten keragaman potensi budaya daerahnya, diharapkan kegiatan ini menjadi peristiwa budaya yang dapat mengangkat prestasi dan promosi bagi Kabupaten/Kota,” ungkap Akhlis Suryapati (Ketum Sekretariat Nasional Kine Klub Indonesia/Snakki).
Uniknya, meskipun di kota Biak tidak ada gedung Bioskop, komunitas film di daerah ini bisa hidup didukung Pemda dan DPRD. Untuk jangka panjang, diharapkan kegiatan ini dapat menginspirasi tumbuhnya industri dan pasar film lokal (bioskop) melalui program desentralisasi perfilman nasional. “Film berkarakter budaya lokal akan menjadi semacam “cultural belt”, sabuk budaya yang dapat membentengi masyarakat dari pengaruh negatif dan tidak sesuai budaya bangsa Indonesia. Diharapkan Festival Film Etnik Nusantara akan menjadi bagian dari strategi kebudayaan berbasis budaya lokal. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dudut Suhendra Putra
More Pictures