Selasa, Desember 10, 2024

Festival Film Internasional Laut Merah ke-4 Di Jeddah Soroti Keunggulan Film Korea Selatan

“Cerita kami, meskipun dalam bahasa yang berbeda, sering kali berbagi ikatan keluarga, nilai-nilai, dan tema-tema sosial, sehingga membuatnya relevan. Platform seperti Netflix telah membuat konten tersebut lebih mudah diakses dan dikenal,” katanya.

“Konten Korea relevan tetapi sangat berbeda bagi penonton internasional.”

Dengan peresmian alun-alun budaya baru yang menampilkan layar teater terbesar di Arab Saudi, ia mengatakan festival tersebut berkomitmen untuk menumbuhkan apresiasi lokal terhadap berbagai konten, termasuk film-film Korea.

“Kami berencana untuk menyusun program sepanjang tahun untuk memperkenalkan film-film independen dan internasional kepada penonton Saudi.”

Perluas kolaborasi dengan kreator Asia

 Shivani Pandya Malhorta juga menyoroti bagaimana RSIFF memperluas cakrawalanya dan memperluas peluang bagi para pembuat film dari Asia melalui laboratorium dan program residensinya.

“Ekspansi ini bertujuan untuk mendukung berbagai proyek secara finansial dan kreatif, menciptakan platform kolaboratif bagi para pembuat film di seluruh dunia,” katanya, seraya mendorong para kreator Korea untuk berpartisipasi dalam berbagai inisiatif festival, termasuk lokakarya, laboratorium, dan peluang pendanaan.

“Kami memiliki hubungan yang kuat dengan Festival Film Internasional Busan dan Dewan Film Korea, yang mendorong kolaborasi dan membuka program untuk konten Asia melalui program dana dan laboratorium kami.”

“Kami gembira dapat bekerja sama dengan lebih banyak talenta Korea dan memamerkan kreativitas mereka yang luar biasa. Tahun depan, Red Sea Fund akan terbuka untuk para kreator Asia. Dana ini mendukung pengembangan, produksi, dan pascaproduksi dengan hibah, termasuk hingga $500.000 untuk proyek yang memenuhi syarat.”

RSIFF ke-4 dibuka pada tanggal 5 Desember dengan  film “The Tale of Daye’s Family,” sebuah produksi bersama Mesir-Saudi yang disutradarai oleh Karim Shenawy.

Film ini menceritakan kisah seorang anak laki-laki albino Nubia berusia 11 tahun yang bercita-cita menjadi penyanyi, menghadapi tantangan sosial dan keluarga sambil menampilkan kebangkitan sinema Mesir dan Saudi yang gemilang.

Must Read

Related Articles