Bumi Manusia Raih Penghargaan dari Sinematek

- Advertisement -
- Advertisement -

AESI sendiri dikatakan Akhlis Suryapati merupakan program teranyar dari Sinematek Indonesia di bawah kepemimpinannya yang dimulai tahun 2019. Rencananya, penghargaan ini diupayakan menjadi tradisi dari pusat arsip film dan data perfilman satu-satunya di Indonesia itu.

“Film dengan kriteria tertentu, memiliki keunggulan dalam kearsipan, karena akan menjadi referensi dan bahan riset untuk masa panjang ke depan. Sinematek Indonesia merasa perlu memberikan apresiasi secara khusus terhadap film dengan kriteria tersebut,” papar Akhlis Suryapati.

Bumi Manusia sendiri ditayangkan untuk umum pertama kali di bioskop mulai tanggal 15 Agustus 2019. Film ini berkisah  tentang Minke dan Annelies yang meramu cinta di atas pentas pergelutan tanah kolonial awal abad 20.  Minke, pemuda pribumi,  seorang priyayi Jawa yang berjuang keluar dari tatanan pola pikir masyarakatnya yang konvensional pada zamannya. Sementara Annelies, gadis Indo Belanda anak seorang Nyai. Bapak Minke yang baru saja diangkat jadi Bupati, tak setuju Minke dekat dengan keluarga Nyai, sebab posisi Nyai di masa itu dianggap sama rendah dengan binatang peliharaan.

- Advertisement -

Minke bukan sekada tokoh imajiner Pram. Ia adalah sosok nyata yang dikembangkan Pram sedemikian imajinatif.  Minke adalah RM Tirto Adhie Soerjo, tokoh pers, yang mengembangkan perlawanan dalam spirit nasionalisme masyarakat jajahan lewat tulisan-tulisannya di koran-koran yang diasuhnya. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dok. Sinematek

More Pictures

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -