Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberikan Tanda Kehormatan Republik Indonesia kepada sejumlah tokoh yang dianggap berjasa bagi negara. Tanda kehormatan yang diberikan mulai dari Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana, Bintang Budaya Paramadharma, serta Bintang Jasa.
Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana salah satunya diberikan kepada almarhum I Gede Ardika, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. I Gede Ardika merupakan Menbudpar di dua kabinet, yakni Kabinet Persatuan Nasional di bawah Presiden Abdurrahman Wahid sejak tahun 2000 hingga 2001 dan Kabinet Gotong Royong di bawah Presiden Megawati Soekarnoputri dari tahun 2001 sampai 2004.
Penganugerahan Bintang Mahaputera Adipradana diberikan Presiden Joko Widodo, Kamis (12/8/2021) di Istana Negara Jakarta. Penganugerahan Tanda Kehormatan tersebut dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-76.
Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana diberikan kepada seseorang yang berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara; pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan beberapa bidang lain yang besar manfaatnya bagi bangsa dan negara; darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden Joko Widodo kepada almarhum I Gede Ardika.
I Gede Ardika dikatakan Menparekraf Sandiaga semasa hidupnya telah menetapkan dasar yang kuat dalam pembangunan kepariwisataan nasional yang lekat dengan khazanah budaya dan kekayaan alam. Pria kelahiran Singaraja, Bali, 15 Februari 1945 itu memiliki pandangan yang luas tentang kepariwisataan berkelanjutan dalam praktik pembangunan nasional untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkualitas.