Pipik Dian Irawati (37) atau dikenal pula dengan Umi Pipik, janda dari almarhum Ustaz Jefri Al Buchori atau Uje membuka butik di Thamrin City, Jakarta Pusat. Sebuah butik yang khusus untuk busana perempuan muslim.
Butik sejenis sebelumnya pernah dibuka Pipik di sebelah kediamannya, kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Namun, butik itu dilahap api pada 20 Juni 2014.
“Sekarang bangun di sini (Thamrin City), mulai dari nol lagi,” ujar Pipik, yang juga menjadi artis peran, saat launching butiknya di Thamrin City, Jakarta Pusat, Sabtu (4/7/2015)
Sejak alm Uje wafat, Pipik selalu terlihat mengenakan baju warna hitam, dan warna ini juga banyak dimunculkannya dalam produk baju-baju yang dipasarkan di butiknya.
Namun, anak-anak Pipik memprotes keputusan Ibunya dalam memilih warna untuk design koleksinya. Pipik pun mulai melirik warna lain untuk desainnya.
“Sebenarnya butik ini memang saya khususkan untuk baju warna hitam saja. Karena banyak yang cari pakaian muslimah warna hitam. Tapi anak-anak komplain. Mereka minta saya membuat design dalam warna-warna yang lain,” ungkap umi Pipik
Butik Pipik di Thamrin City ii letaknya bersebelahan dengan butik Oki Setiana Dewi. Menurut Pipik, “Oki yang nawarin. Akhirnya, buka di sini,” kata pemain film Haji Backpacker ini.
Pipik mengaku, ia memang sudah berencana membuka butik lagi, “Karena masih banyak pesanan. Dari mulut ke mulut, sampai ada yang nanya memang enggak mau buka butik lagi? Akhirnya, mulai deh,” ucapnya.
Menurut Pipik, membuka butik lagi tidak semudah yang dibayangkannya. Ia harus kembali mencari bahan dan tempat jahit untuk proses produksi. “Hunting bahan lagi, cari tempat dan tukang jahit. Hunting (bahan) masih di dalam negeri aja,” ujarnya.
Berkecimpung di dunia bisnis, diakui Pipik sangat menyenangkan. Kesenangan tersebut hampir setara dengan urusan berdakwah yang selama ini dikerjakannya.
“Dua-duanya (bisnis dan berdakwah) sama-sama asyik,” kata Pipik. “Kalau mendesain saya kerjakan malam saat nggak bisa tidur. Kalau dakwah itu kewajiban. Tidak hanya kewajiban ulama, melainkan setiap orang. Saya juga ingin berbagi ilmu,” jelasnya.
Sebelum menjual baju yang ia desain, Pipik memiliki cara khusus untuk uji kelayakan. “Sebelum dijual biasanya saya pakai sendiri. Kalau cocok saya terusin,” pungkasnya seraya tersenyum. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Ist
More Pictures