Singkawang Bersiap Menyambut Cap Go Meh

- Advertisement -
- Advertisement -

Perayaan Imlek dan Cap Go Meh  sebentar lagi akan dilaksanakan.  Wakil Ketua Panitia Imlek dan Cap Go Meh 2016 di Singkawang, Bong Wui Khong, mengatakan pihaknya akan melakukan pendataan kembali jumlah tatung yang akan ditampilkan pada Festival Cap Go Meh, pada 22 Februari 2016. “Tahun kemarin, ada empat ratusan tatung yang terdaftar. Belum tahu untuk sekarang,  ini sedang kita lakukan pendataan,” tuturnya.

Tatung dalam bahasa Hakka adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur. Kemudian raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara antara roh leluhur atau dewa tersebut. Dengan menggunakan mantra tertentu roh dewa dipanggil ke altar kemudian memasuki ke raga orang tersebut.

Menurutnya, dari tahun ke tahun jumlah tatung selalu berubah-ubah. Jika memang memenuhi persyaratan, maka tatung tersebut bisa ditampilkan dan diberi santunan. Secara administrasi, tatung harus memiliki tempat ibadah dan terdaftar. “Yang jelas, kita bekerja sesuai dengan arahan Wali Kota Singkawang,” katanya.

- Advertisement -
Baca Juga :  Ratusan Lilin  Merah Raksasa Menghiasi Imlek 2024 di Vihara Dhanagun Bogor

Karena, yang melihat bukan hanya masyarakat Singkawang, tetapi wisatawan maupun mancanegara. Berdasarkan rapat yang digelarnya bersama Wali Kota dan Kapolres Singkawang, bahwa rute tatung akan dimulai dari Jalan Kalimantan.

Sedangkan untuk panggung kehormatan, lanjutnya, akan dibangun di Jalan Setia Budi. Dia menyebutkan, sebelum digelarnya pawai tatung, pihaknya juga akan menggelar pawai lampion pada 20 Februari 2012.

Dia menambahkan, tahun 2016 ini, berdasarkan penanggalan kalender Tiongkok, merupakan tahun monyet. Monyet merupakan hewan yang sangat lincah, cerdas, dan banyak akal. “Hidupnya (monyet,red) juga rukun dan suka berteman. Tidak mau makan sendiri dan tidak rakus,” kata Bong Wui Khong. Dia berharap, di tahun monyet masyarakat Singkawang semakin cerdas dalam menghadapi sesuatu. Serta lincah dan gesit dalam beraktivitas.

- Advertisement -
Menyalin

Menurutnya, kera sangat paha, ancaman. “Terancam sedikit saja, dia cepat lari (pindah),” jelasnya. “Semoga kita bisa lebih sukses dan maju sesuai dengan sifat kera,” harapnya. XPOSEINDONESIA/NS ANTARA Foto : Dudut Suhendra Putra

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -