Pacu Itik Bisa Mendunia

- Advertisement -
- Advertisement -

Permainan tradisional pacu itik  terbang, bisa mendunia jika dikemas, dipublikasikan serta disosialisasikan dengan memanfaatkan seluruh jasa biro travel dan media.  Ini diyakini  Sapta Nirwandar  Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin 9/06/2014 di Payakumbuh.  “Olahraga itu hanya bisa ditemui di Luak Limopuluah,” kataSapta.

Tradisi pacu itik merupakan suatu budaya Payakumbuh yang sudah masuk agenda pariwisata.  Menurut sejarah pacu itik  salah satu permainan anak nagari di kawasan Kanagarian Aur Kuning. Di kawasan ini  memiliki daerah persawahan yang bertingkat yang berada di daerah perbukitan.

Itik yang diperlombakan adalah itik khusus berusia 4-6 bulan. Uniknya, tempat penyelenggaraan lomba bukan dilakukan di sungai atau kolam melainkan di udara. Seekor itik  akan dinyatakan menang  lomba bila memiliki kecepatan terbang dengan jarak terbang yang telah ditentukan sesuai kelasnya, seperti 800 meter, 1.600 meter, dan 2.000 meter. Pemenangnya adalah itik yang dapat terbang di atas jalur yang ditentukan dan mencapai garis finis paling awal.

- Advertisement -

Melihat keunikan  lomba pacu itik ini, Sapta  Niswandar menyarankan Pemerintah Kota Payakumbuh mengembangkan permainan tradisional ini dalam kemasan professional. Sebab keunikannya berpotensi menarik minat wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Sapta juga meyakini Payakumbuh suatu saat akan menjadi ikon pariwisata dunia dengan pacu terbang itiknya. Turis-turis di belahan negara dunia akan berdatangan menyaksikan itik-tik terbang sampai sejauh 3.000 meter. “Keunikan ini akan membuat turis kagum. Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Payakumbuh bersama komunitas olahraga terbang itik diharapkan membuat kalender yang jelas setiap tahun,” ujarnya.

Menanggapi saran Wamenparekraf itu, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengaku sangat tertantang melakukan pembenahan dalam mengembangkan olahraga tradisi tersebut.

- Advertisement -
Menyalin

Menurut Riza Falepi, untuk mengembangkan olahraga terbang itik ini,  ia sudah memerintahkan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Payakumbuh, membina olahraga tradisional tersebut secara khusus dengan melakukan kerja sama dengan pihak terkait, pemangku kepentingan dan komunitas olahraga terbang itik di Payakumbuh.

“Dengan pembinaan yang intensif dan profesional diharapkan akan mempercepat proses lebih terkenalnya olahraga ini di mancanegara,” kata Riza. XPOSEINDONESIA/NS -ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

More Pictures

Peserta menyaksikan pacu terbang itik yang digelar sebelum pelaksanaan etape III Tour de Singkarak 2014 rute Limapuluhkota – Tanah Datar di Limapuluh Kota, Sumbar, Senin (9/6/2014). Pacu terbang itik merupakan satu olah raga tradisional khas Minangkabau, khususnya masyarakat wilayah Payakumbuh. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Peserta mengikuti pacu terbang itik yang digelar sebelum pelaksanaan etape III Tour de Singkarak 2014 rute Limapuluhkota – Tanah Datar di Limapuluh Kota, Sumbar, Senin (9/6/2014). Pacu terbang itik merupakan satu olah raga tradisional khas Minangkabau, khususnya masyarakat wilayah Payakumbuh. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Peserta menyaksikan pacu terbang itik yang digelar sebelum pelaksanaan etape III Tour de Singkarak 2014 rute Limapuluhkota – Tanah Datar di Limapuluh Kota, Sumbar, Senin (9/6/2014). Pacu terbang itik merupakan satu olah raga tradisional khas Minangkabau, khususnya masyarakat wilayah Payakumbuh. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Peserta mengikuti pacu terbang itik yang digelar sebelum pelaksanaan etape III Tour de Singkarak 2014 rute Limapuluhkota – Tanah Datar di Limapuluh Kota, Sumbar, Senin (9/6). Pacu terbang itik merupakan satu olah raga tradisional khas Minangkabau, khususnya masyarakat wilayah Payakumbuh. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -