
GOTRASAWALA adalah sebuah forum festival dan seminar yang di gunakan untuk memperkenalkan kekayaan ragam seni budaya wilayah Jawa Barat yang bermutu tinggi ke pasar internasional. Oleh sebab itu, salah satu program yang sangat penting dari Gotrasawala adalah mengundang para direktur festival dan media internasional yang bergengsi untuk datang menghadiri Gotrasawala setiap tahunnya. Pada tahun ke dua (2014) strategi penyelenggaraan Gotrasawala ini telah mendapatkan hasil yang sangat penting.
Direktur Festival OzAsia di Adelaide, Australia yang di undang khusus untuk menghadiri Gotrasawala tahun lalu, pada tahun 2015 ini telah mengundang Museum Topeng Cirebon untuk memamerkan koleksinya sebagai bagian dari program festival mereka. Peminat terhadap seni topeng Cirebon ini di festival OzAsia sangat luarbiasa.
Tahun ini Gotrasawala Ensemble juga di undang untuk tampil di 2 festival world music terbesar di dunia, yaitu Sharq Taronalari di kota Samarkan, Uzbekistan dan Jeonju International Sori Festival di kota Jeonju, Korea. Dari 69 negara Peserta Sharq Taronalari, hanya Gotrasawala Ensemble yang di liput secara luas oleh Euronews, sebuah TV Berita yang paling terkemuka di Eropa.
Gotrasawala Ensemble di bentuk sebagai bagian dari program festival Gotrasawala yang pertama di Bandung. Anggota grup musik ini merupakan gabungan antara para pemusik tradisional Jawa Barat dengan penyanyi dan komponis terkenal dari Spanyol, Ana Alcaide. Setelah bekerja-sama selama 2 tahun, Gotrasawala Ensemble berhasil memproduksi sebuah album berjudul: The Tale of Pangae pada bulan April 2015.
Dua bulan kemudian album ini berhasil menembus Tangga Lagu-Lagu World Music di Eropa dan menduduki peringkat ke 15. Dalam sejarah perjalanan musik di negere ini, pertama kalinya sebuah grup musik Indonesia berhasil menembus Tangga Lagu-Lagu di Eropa. Sampai saat ini album Gotrasawala Ensemble masih menduduki Tangga Lagu-Lagu World Music di Eropa dan bertahan selama beberapa bulan.
Di samping menduduki Tangga Lagu-Lagu, album Gotrasawala Ensemble juga mendapat ulasan yang baik di seluruh majalah musik paling bergengsi di Eropa seperti SONGLINES dan FROOT.
Dalam rangka festival Gotrasawala 2015, Gotrasawala Ensemble nanti akan tampil sebagai Grand Final acara penutupan festival di Sunyaragi pada tanggal 1 November.
Tahun ini GOTRASAWALA akan di selenggarakan di beberapa tempat di Cirebon dari tanggal 30 Oktober sampai 1 November, 2015. Progam Gotrasawala tahun 2015 ini juga di perluas dengan menyajikan pelbagai kesenian rakyat, ritual, kerajinan dan kulinari dari wilayah pesisir di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan. Kegiatan yang di kemas dalam bentuk Pesta Rakyat ini akan bertempat di Alun-ALun kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati yang memang sudah menjadi pusat kegiatan budaya masyarakat sekitarnya.
Sementara itu, acara utama festival Gotrasawala tahun ini akan bertempat di Kraton Kasepuhan dan Goa Sunyaragi. Kraton Kasepuhan akan menjadi lokasi dari acara Pameran yang secara khusus akan menampilkan materi sebagai berikut:
- Perlengkapan kehidupan sehari-hari para Sultan sejak dahulu hingga sekarang.
- Disain Batik kraton moderen Cirebon karya seorang perancang Batik ternama: Komarudin Kudiya.
- Koleksi Topeng Cirebon dari Museum Topeng Cirebon milik Iman Taufik.
Goa Sunyaragi akan menjadi tempat untuk acara utama Seni Pertunjukkan Gotrasawala selama 3 hari yang bertema WEST JAVA: PAST, PRESENT and FUTURE.
Untuk mengungkapkan tema tersebut, Gotrasawala akan menampilkan Seni Klasik (PAST) dari Kraton Keprabon dan Kraton Kacirebonan. Untuk seni pertunjukkan yang mewakili tema PRESENT, Gotrasawala akan menampilkan karya tari Mesu Budi dan grup musik Kunokini dari Depok yang sudah memiliki reputasi internasional.
Untuk tema FUTURE, Gotrasawala akan menampilkan karya terbaru dari Gotrasawala Dance Company. Grup Tari ini juga di bentuk sebagai bagian dari program festival Gotrasawala pertama di tahun 2013. Anggotanya adalah para penari dan pemusik Jawa Barat yang bekerja-sama dengan seorang koreografer ternama Kanada, Peter Chin dalam menggarap sebuah karya tari kontemporer yang diberi judul “Ningali”. Tahapan akhir “Ningali” ini akan di tampilkan pada Penutupan Gotrasawala di tanggal 1 November yang bertempat di Sunyaragi.