Samsung Electronics Indonesia mengumumkan inisiatif Going Green sebagai wujud komitmen berkelanjutan untuk melindungi masa depan dan lingkungan. Insiatif Going Green akan dijalankan melalui penggunaan eco-packaging dan hadirnya SolarCell remote control pada sebagian besar produk Samsung TV 2021.
Dalam penjelasannya, Yoonsoo Kim, President, Samsung Electronics Indonesia mengatakan untuk memastikan masa depan yang lebih hijau, Samsung berfokus pada masa depan yang berkelanjutan. Produk dan kemasan yang inovatif, efisien daya dan sadar lingkungan, adalah langkah nyata Samsung untuk melindungi lingkungan hidup.
“Tidak hanya menciptakan terobosan produk yang bermanfaat dalam mendukung gaya hidup konsumen, kami juga berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua,” tambahnya.
Inisiatif Samsung TV diterapkan pada remote control yang umumnya menggunakan baterai. Baterai sekali pakai sendiri tergolong sulit terurai dan berpotensi menjadi limbah beracun. Kini Samsung mendesain remote control bertenaga cahaya, SolarCell remote control yang bisa mengisi daya dari sinar matahari, pencahayaan dalam ruangan, maupun pengisian daya lewat USB.
SolarCell Remote Control, Ekstra Efisien Bebas Baterai
Selain sumber daya bebas baterai sekali pakai, SolarCell remote control juga mengandung 24 persen (sekitar 31 gram) material plastik daur ulang dari botol air bekas. Dengan komposisi dan sumber energi yang ramah lingkungan, remote control ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 14.000 ton dan mengeliminasi penggunaan 99 juta baterai AAA selama tujuh tahun masa pakai TV.
Eco-packaging, Lebih dari Sekadar Kemasan
Di tengah trend TV dengan ukuran layar yang lebih besar, ukuran kemasan pun ikut membesar dan tampilannya lebih ramai, sebagai upaya branding dan menarik perhatian pembeli. Sayangnya, makin besar kemasan makin besar pula carbon footprint yang mereka tinggalkan. Kali ini, Samsung memilih untuk melawan arus.
Mulai 2021, Samsung memperluas eco-packaging yang minimalis ke lebih banyak lini produk TV terbaru untuk mengurangi limbah secara signifikan. Penggunaan eco-packaging dapat berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca sebanyak 10.000 ton setiap tahun. Pengurangan emisi gas rumah kaca ini menjadi semakin krusial setelah terjadinya cuaca ekstrem dan bencana alam di mana-mana belakangan ini, dipicu oleh kenaikan suhu muka Bumi dan perubahan iklim.