Band instrumental eksperimental asal Kabupaten Bandung yang kini berbasis di Jakarta, Basajan, resmi merilis single terbaru berjudul “1971” melalui kerja sama dengan Bahasa Ibu Records. Single ini menghadirkan nuansa mistis yang kuat dengan pendekatan Priangan psychedelic groove, terinspirasi dari budaya dan spiritualitas Sunda, serta diperkuat artwork filosofis karya seniman Yuri Yeuyanan.
“1971” berangkat dari makna silat Sunda sebagai laku menjaga diri, tidak hanya secara fisik, tetapi juga batin. Dalam tradisi Sunda, pose silat tertentu kerap digunakan sebagai simbol kewaspadaan ketika seseorang memasuki ruang yang diyakini memiliki energi berbeda atau kehadiran tak kasat mata. Filosofi inilah yang menjadi fondasi utama single “1971”, menggambarkan perjalanan memasuki dimensi gaib dan kebutuhan untuk tetap tenang, sadar, serta terjaga di tengah ketidakpastian.
“‘1971’ mengangkat cerita tentang seorang pria muda kabupaten yang datang ke sebuah pasar malam dan masuk ke wahana rumah hantu. Di dalamnya ia mengalami kejadian mistis, lalu saat keluar, ia justru terjebak di tahun 1971 dan tak pernah bisa kembali,” ujar Adhit, personel Basajan.
Secara musikal, “1971” dibangun dengan ambience gelap dan mistis yang menciptakan atmosfer dunia lain. Basajan menggunakan notasi daminatilada, tangga nada khas Sunda, yang dipadukan dengan komposisi eksperimental. Pola ketukan 3/4 memberi kesan goyah dan tidak stabil, seolah pendengar sedang melangkah di ruang asing yang penuh tanda dan isyarat. Kehadiran pepatah Sunda di beberapa bagian lagu semakin memperkuat aura magis dan spiritual.
“‘1971’ adalah petualangan melintasi dunia yang magis. Tidak hanya gelap, tapi juga memberi kesan bahwa selalu ada akhir yang terang dan penuh kelegaan setelah perjalanan panjang,” lanjut Adhit.
Artwork single ini menampilkan sosok pria dalam pose silat tradisional, mengenakan busana hitam sebagai simbol perlindungan dan kekuatan batin. Ekspresi wajah yang fokus menandakan kesiapsiagaan menghadapi hal-hal tak terlihat, sementara bingkai kuning di sekeliling visual melambangkan cahaya pelindung—sebuah batas antara dunia nyata dan dunia gaib. Visual ini memperluas narasi spiritual yang menjadi inti dari “1971”.
Perilisan “1971” juga menjadi bagian penting dari proses kreatif Basajan menuju album perdana mereka. Sejumlah rilisan lain tengah dipersiapkan, dengan benang merah eksplorasi mitologi, cerita rakyat, dan spiritualitas Sunda dalam balutan musik eksperimental modern.
Menariknya, sehari setelah merilis single ini, Basajan langsung melangkah ke panggung internasional dengan tampil di Wonderfruit Festival, salah satu festival musik tahunan paling bergengsi di Asia yang dikenal akan keberagaman artistik dan semangat keberlanjutan.
“Ini mimpi yang menjadi kenyataan bagi kami. Kami sangat bersemangat bisa berbagi musik dengan penonton internasional dan berharap dapat meninggalkan kesan mendalam,” tutup Adhit.
Single “1971” kini telah tersedia di berbagai platform digital. Selain itu, Bahasa Ibu Records juga menyediakan opsi full track download di situs resminya bagi pendengar yang menginginkan kualitas audio lebih jernih dan pengalaman mendengarkan yang maksimal. XPOSEINDONESIA/IHSAN


