Minggu, Juli 27, 2025

Wamen Ekraf: Film “Sore” Bukti Industri Perfilman Indonesia Siap Bersaing Global

Film “Sore: Istri dari Masa Depan” sukses mencuri perhatian publik sejak dirilis di bioskop, dengan capaian lebih dari 1,7 juta penonton. Film bergenre drama romantis ini disutradarai oleh Yandy Laurens, yang sebelumnya juga membuat versi webseries-nya. Mengisahkan tentang Jonathan yang tiba-tiba didatangi oleh perempuan misterius bernama Sore—yang mengaku sebagai istrinya dari masa depan—film ini memadukan cerita fiksi ilmiah ringan dengan drama emosional tentang cinta tanpa syarat dan kesempatan kedua dalam hidup.

Diperankan oleh Sheila Dara Aisha dan Dion Wiyoko sebagai pemeran utama, film ini merupakan kolaborasi keempat mereka bersama sang sutradara. Pengambilan gambar dilakukan di berbagai lokasi ikonik di Jakarta dan Bandung, memperkuat nuansa keseharian yang dekat dengan penonton urban Indonesia. Lagu tema film, “Terbuang dalam Waktu” dari Barasuara, juga turut mendongkrak popularitas film ini setelah berhasil menduduki posisi teratas di Spotify Chart Viral 50 Indonesia.

Kesuksesan ini mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menyatakan dukungannya terhadap kemajuan industri film lokal yang kini semakin kompetitif.

“Cerita Sore: Istri dari Masa Depan begitu relatable bagi banyak orang. Kedalaman visual, kekuatan narasi, dan pembangunan karakter menjadi kekuatan utama film ini. Kami di Kemenparekraf akan terus mendukung karya-karya seperti ini agar lebih banyak film berkualitas lahir dari Indonesia,” ujar Wamen Ekraf Irene seusai menghadiri acara nonton bareng di Plaza Senayan XXI, Jakarta, Kamis (24/7).

Ia juga menyoroti capaian 1,7 juta penonton sebagai indikator meningkatnya minat masyarakat terhadap film lokal. Berdasarkan data dari Lembaga Sensor Film (LSF) RI, saat ini terdapat sekitar 80 juta penonton aktif film Indonesia.

“Kami siap mendukung film Indonesia agar bisa bersaing dengan film-film asing besar yang sedang tayang di bioskop,” tegas Irene.

Lebih lanjut, Wamen Ekraf menilai bahwa tema cinta tanpa syarat (unconditional love) yang diangkat film ini mampu menyentuh emosi penonton secara mendalam.

“Film selalu punya kaitan dengan kehidupan kita. Unconditional love is real when you drop all expectations. Siapa pun harus nonton Sore: Istri dari Masa Depan supaya bisa belajar apa itu upaya mencintai dan rasanya disayang tanpa syarat,” tambahnya.

Film ini diproduksi oleh sejumlah kolaborator industri kreatif, seperti Miles Films, Slingshot Pictures, Imajinari, Studio Artemis, Jagartha, dan Trinity Entertainment Network, serta didukung oleh produser eksekutif Melyana Tjahyadikarta, Queen Yeap, dan Dwidaya Amadeo Gemintang. Dukungan juga datang dari mitra strategis seperti Artotel Wanderlust, SukkhaCitta, dan HMNS yang turut membangun ekosistem kreatif lintas sektor.

Produser film, Suryana Paramita, mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme publik terhadap film ini.

“Kami merasa sangat gembira karena di minggu kedua ini, film Sore: Istri dari Masa Depan sudah ditonton lebih dari 1,7 juta orang. Ini bukan hanya film, tapi karya kolaboratif yang menghubungkan banyak pihak dan sektor kreatif. Semoga kolaborasi seperti ini makin banyak ke depannya,” katanya.

Acara nonton bareng juga turut dihadiri oleh Direktur Film, Animasi, dan Video Kemenparekraf, Doni Setiawan; Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Isyana Bagoes Oka; serta Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti. Hadir pula sang sutradara Yandy Laurens, aktris Sheila Dara, serta produser senior Mira Lesmana bersama jajaran stakeholder lainnya. XPOSEINDONESIA Foto : Dokumentasi KemenEkraf

kementerian ekraf akan terus mendukung industri film lokal untuk menciptakan lebih banyak karya berkualitas.
kementerian ekraf akan terus mendukung industri film lokal untuk menciptakan lebih banyak karya berkualitas.

Must Read

Related Articles