Dalam Special Show di hari kedua acara BNI Java Jazz Festival (JJF) 2025, terlihat kehadiran Tunde Baiyewu, penyanyi dan penulis lagu asal Inggris keturunan Nigeria.
Penyanyi berusia 56 tahun itu, yang bersama Paul Tucker membentuk Lighthouse Family, muncul dengan kemeja biru dan pantalon krem, membawakan sejumlah lagu “Diamond in a Rock”, “Clouds”, “Postcard from Heaven”, “Passing in the Hours”, “I Saw the Light.”
Tunde, yang menghabiskan masa kecilnya di Nigeria sebelum kembali ke Inggris untuk menempuh pendidikan tinggi di Newcastle, pernah meraih sukses besar bersama Paul dengan merilis album debut Ocean Drive (1995) yang meraih enam kali platinum dan lagu hit “Lifted.”
Album-album berikutnya, “Postcards from Heaven” dan “Whatever Gets You Through the Day”, juga mencapai status platinum.
Lighthouse Family telah menjual lebih dari 15 juta album di seluruh dunia.
Kehadiran Tunde Baiyewu yang tanpa Paul Tucker di Java Jazz Festival kali ini memang agak kurang greget, namun pertunjukan ini menjadi kesempatan langka untuk menyaksikan vokal ikonik dari era Lighthouse Family.
Kekosongan sangat terlihat terutama saat Tunde Baiyewu melantunkan “High”, sebuah lagu yang menjadi signature Lighthouse Family.
Namun biar bagaimanapun, penampilannya bisa membawa penonton bernostalgia dan ikut bernyanyi dengan lagu-lagu yang dibawakan. XPOSEINDONESIA – Foto: Muhamad Ihsan
More Pictures
Dengan suara lembut dan penuh perasaan, Tunde Baiyewu sukses menciptakan suasana intim yang menyentuh hati ribuan penonton Java Jazz Festival 2025 
Momen magis saat Tunde Baiyewu menyanyikan “High” sebagai encore, membuat penonton berebut mendekat dan larut dalam kenangan 
Dengan suara lembut dan penuh perasaan, Tunde Baiyewu sukses menciptakan suasana intim yang menyentuh hati ribuan penonton Java Jazz Festival 2025 
Tunde Baiyewu tampil memukau di panggung BNI Hall, membawakan lagu-lagu ikonik Lighthouse Family yang membalut malam dengan nuansa nostalgia 
Tak hanya bernyanyi, Tunde berbagi kisah di balik lagu “Awake” yang terinspirasi dari pandemi, mengajak penonton merenung dan bersyukur
