Banyak pengamat menyebut, partisipasi pemilih pada Pilkada DKI Jakarta 27 November 2024 kurang karena waktunya berdekatan dengan penyelenggaraan Pemilu (Pilpres dan Pileg).
“Orang yang tidak menggunakan hak pilihnya di pilkada kali ini merata di seluruh Indonesia, hampir sama sebenarnya, termasuk di Jakarta cukup tinggi,” kata Pramono Anung, Calon Gubernur yang berpasangan dengan Rano Karno dalam konferensi pers deklarasi di Jakarta.
Pramono mengatakan dalam realitas yang ditangkapnya, sebenarnya masyarakat sudah ingin Pemilu ini segera berakhir.
Mengingat sederet rangkaian Pilpres, Pileg, hingga Pilkada yang berurutan sehingga terbilang melelahkan bagi sebagian masyarakat.
“Karena kemarin dalam waktu yang berturutan ada Pemilu Legislatif, Pilpres, dan Pilkada dalam waktu yang berdekatan itu melelahkan bagi publik,” ujarnya.
Dengan alasan itu, dia berharap Pilkada DKI Jakarta bisa berlangsung satu putaran supaya masyarakat bisa segera berkonsentrasi untuk kembali bekerja secara normal.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak Nasional 2024 mencapai 82 persen.
Berdasarkan hasil perhitungan suara (real count) KPU DKI Jakarta dan perhitungan formulir C1 KWK di seluruh daerah pemilihan Jakarta menunjukkan hasil pasangan Pramono-Rano yaitu 2.183.577 suara atau 50,07 persen.
Sementara itu, Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) mengungkapkan, berdasarkan hitung cepat dengan data yang masuk sudah 100 persen pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Doel) meraih sekitar 51,03 persen suara.
Dari jumlah sampel tersebut pasangan Pram-Doel mendapatkan suara sekitar 51,03 persen disusul oleh Ridwan Kamil-Suswono 38,80 persen dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto 10,17 persen. XPOSEINDONESIA Foto Dudut Suhendra Putra