Sejak ditayangkan pertama kali di bioskop Indonesia pada 26 September 2024, film “Home Sweet Loan” produksi Visinema Pictures berhasil meraih 1,7 juta penonton .
“Home Sweet Loan” dibintangi oleh Yunita Siregar, Derby Romero, Risty Tagor, Fita Anggriani, Ayushita, Ariyo Wahab, dan Wafda.
Film “Home Sweet Loan” mengisahkan tentang Kaluna (Yunita Siregar), seorang pekerja dari kalangan menengah yang masih tinggal bersama orang tua dan kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga.
Dia berusaha keras untuk menabung dan hidup sederhana guna mewujudkan impiannya membeli dan memiliki rumah sendiri.
Namun, realita hidup sebagai sandwich generation yang harus membiayai hidup keluarga besarnya, ditambah penghasilannya yang minim, membuat impian Kaluna sulit terwujud.
Kondisi ini membuat Kaluna merasa seperti tidak sedang berada di rumah setiap kali dia pulang. Akankah Kaluna berhasil menemukan “rumah” untuknya kembali pulang?
Dibawakan dengan penuh ketulusan oleh Yunita Siregar, sebagai karakter Kaluna menjadi cermin bagi banyak penonton, terutama mereka yang merasakan beratnya tanggung jawab antara memenuhi kebutuhan keluarga dan mengejar mimpi sendiri. Film tersebut memotret realita hidup yang begitu dekat, mengajak penonton untuk merenung, tertawa, dan menangis bersama.
“Bisa tembusnya angka 1,7 juta penonton ini adalah pencapaian yang begitu berarti bagi kami. Melihat Kaluna menjadi inspirasi dan pengingat bagi banyak orang untuk terus berjuang adalah kebanggaan tersendiri,” kata produser film “Home Sweet Loan” Cristian Imanuell, di Jakarta, Sabtu.
Christian menambahkan, “Terima kasih telah merangkul cerita ini. Semoga film ini dapat terus memberikan kekuatan bagi mereka yang tengah berjuang di hidupnya”.
“Menyaksikan Kaluna dan perjalanannya diterima begitu hangat membuat kami semua sangat bersyukur. Film ini adalah potret sederhana dari perjuangan hidup yang penuh arti,” kata sutradara “Home Sweet Loan” Sabrina Rochelle Kalangie.
Menariknya, film tersebut disukai oleh penonton bukan hanya karena ceritanya yang dekat dengan kehidupan para sandwich generation, tetapi juga menjadi jalan pembuka agar generasi Milenial dan Gen Z lebih peduli pada perencanaan keuangan.