Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu dengan Ketua Parlemen Papua Nugini Job Pomat guna memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara serta membahas potensi kerja sama ke depan. Dalam pertemuan ini, Puan juga menekankan pentingnya solidaritas antar sesama negara Melanesia.
Pertemuan bilateral antara Puan dengan Ketua Parlemen Papua Nugini Job Pomat digelar di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jumat (27/9/2024). Pada pertemuan tersebut, Puan didampingi oleh Wakil Ketua DPR RI Bidang Politik dan Kemanan Lodewijk F. Paulus dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto.
“Sebagai negara tetangga Indonesia di sebelah timur, pertemuan ini menunjukkan diplomasi Indonesia harus seimbang, yaitu harus memperhatikan negara tetangga kita juga di timur, dan tidak hanya memperhatikan persaingan antar negara besar,” kata Puan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara menyampaikan komitmennya untuk saling memberi dukungan dan saling menghormati atas kedaulatan. Puan berharap apa yang dibicarakan mengenai isu kedaulatan bisa dibawa hingga ke forum internasional termasuk KTT Melanesian Spreadhead Group (MSG) pada November 2024 mendatang sebagai bagian dari bentuk solidaritas.
“Saya ingin mengapresiasi dukungan yang konsisten oleh Papua Nugini kepada Indonesia pada forum regional (Pacific Island Forum/PIF) dan sub-regional (Melanesian Spearhead Group/MSG),” ungkap Puan.
“Saya juga mendorong untuk memperkuat hubungan antar masyarakat (people-to-people contact) kedua negara. Bisa dengan dengan pertukaran kunjungan antara generasi muda, ataupun melalui kerja sama pendidikan antara kedua negara,” sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Indonesia dan Papua Nugini merupakan kekuatan ekonomi yang besar di Pasifik sehingga kerja sama antar-parlemen akan memiliki dampak besar bagi kemakmuran Pasifik. Sehingga jika kedua negara ini bergabung akan memiliki potensi besar yang menguntungkan.
“Saya mencatat perkembangan nilai perdagangan kedua negara selama periode 5 tahun terdapat kenaikan rata-rata 9,2%. Untuk itu, kelanjutan pembahasan Preferential Trade Agreement (PTA) menjadi sangat penting,” ucap Puan.