Demi ASI & Peningkatan Gizi, Kelor Wajib Ditanam di Kabupaten Bandung

- Advertisement -
- Advertisement -

“Gerakan Melawan Stunting” dari HAloPuan memasuki Desa Pakutandang di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi, 16 Februari 2022.

Terlihat sekita 200-an warga  hadir. Mereka terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur, calon pengantin, dan kader-kader posyandu berdatangan ke lokasi kegiatan ke kantor Desa Pakutandang.

Selama sekitar dua jam mereka mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya memberi asupan gizi seimbang kepada anak-anak, terutama dalam periode emas, atau 1000 hari pertama kehidupan (sembilan bulan dalam kandungan dan dua tahun pertama setelah kehamilan). Penyuluhan disampaikan langsung oleh Kepala Puskesmas Pakutandang, dr Henny Hamdani.

- Advertisement -

Sementara itu, relawan HaloPuan, Muhammad Chotim, menyampaikan informasi tentang manfaat super bubuk daun kelor. Bersama kader-kader posyandu, Chotim juga memeragakan bagaimana mengolah daun kelor yang telah dikeringkan menjadi bubuk atau tepung yang siap dijadikan bahan dari berbagai variasi menu makanan. Menurutnya, dengan dijadikan bubuk, kekayaan nutrisi dalam daun kelor akan lebih terikat.

Dalam Gerakan Melawan Stunting, HaloPuan memang membawa solusi memanfaatkan daun kelor, tanaman yang sebenarnya banyak tumbuh di Tanah Air tapi kerap diabaikan.

Menurut Koordinator HaloPuan, Poppy Astari, kelor sudah terbukti mampu menurunkan angka stunting di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, hingga separuhnya. Dari hasil monitoring HaloPuan sendiri di Desa Sukajaya, Malangbong, Kabupaten Garut, dan Desa Cisempur, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, kelor mampu menaikkan berat badan anak-anak rata-rata 5 ons per bulan dan tinggi badan 0,5 sentimeter per bulan.

- Advertisement -

Hasil monitoring juga menunjukkan kelor mampu memperlancar ASI pada ibu menyusui dan meningkatkan nafsu makan pada balita.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -