HaloPuan, menggencarkan penanaman kelor di desa-desa guna melawan stunting, atau kondisi gagal tumbuh karena gizi buruk kronis.
Rabu, 12 Januari 2022, penanaman bibit kelor dilakukan di Kelurahan Babakan Surabaya, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, dalam acara Gerakan Melawan Stunting yang diinisasi Lembaga sosial Ketua DPR RI Puan Maharani.
Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Achmad Nugraha, bersama Anggota DPR RI Junico BP Siahaan, Lurah Kiaracondong Omi Rosmiati, dan Koordinator HaloPuan, Poppy Astari menanam satu bibit kelor di āBuruan SAEā (lahan pertanian kota), di depan kantor Kelurahan Babakan Surabaya.
āIni bukti Ibu Puan Maharani dan PDI Perjuangan peduli pada hal-hal kecil tapi penting di tengah rakyat,ā ujar Achmad Nugraha.
HaloPuan membawa 15 bibit kelor yang diserahkan kepada 15 RW di Babakan Surabaya. Poppy Astari mengatakan penanaman kelor ini dilakukan agar warga bisa secara mandiri memenuhi kebutuhan pangan, terutama dalam melawan stunting.
āKelor sudah teruji mampu mengatasi malnutrisi di sejumlah negara di Afrika, dan di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pemanfaatan bubuk daun kelor berhasil menurunkan angka stunting,ā tambahnya.
Di Kota Bandung, angka stunting sebenarnya berada di bawah angka rata-rata nasional, yakni 8,93 persen pada 2021 (prevalensi nasional sekitar 27 persen).
Namun demikian, menurut Poppy, Gerakan Melawan Stunting tidak hanya menyasar balita yang mengalami stunting. āKita justru harus berupaya mencegah stunting sebelum kondisi ini terjadi pada siapa pun,ā katanya.
Oleh karena itu, gerakan HaloPuan ini memiliki sasaran warga dengan sejumlah kriteria. Mereka tentu saja balita yang mengalami stunting, ibu menyusui, ibu hamil, pasangan usia subur, calon pengantin, dan kader-kader posyandu.
Mereka sebelumnya telah didata oleh kader posyandu di tingkat RW, kader partai, kader PKK, dan pihak kelurahan.
Dengan terus menyosialisasikan bahaya stunting, Puan Maharani melalui HaloPuan berharap kesadaran akan gizi seimbang bisa tumbuh di tengah masyarakat sejak awal.