
Malam Puncak Lomba Karya Musik Anak Komunitas bertajuk “Kamu Aku Indonesia”, digelar Kemenparekraf/Baparekraf di Balairung Soesilo Soedarman, Senin (24/5/2021) malam.
“Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia termasuk seni musik nusantara. Meskipun kita sangat beragam dan memiliki banyak perbedaan, namun dengan musik yang sangat universal, kita semangat untuk menjadi bangsa yang besar, bangsa yang cinta dan bangga dengan budayanya,” kata Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno di tengah acara.
Tercatat ada 419 komunitas yang mendaftarkan diri pada kegiatan ini, namun dengan proses penjurian yang dilakukan secara ketat dalam rentang waktu yang telah ditetapkan, akhirnya terpilih lima finalis yang menampilkan karya di acara malam puncak.
Dari kelima finalis tersebut, yang keluar sebagai pemenang, yaitu:
Juara 1: Linkrafin – Jember, Jawa Timur
Juara 2: Walk On Water – Sumatera Utara
Juara 3: Cendrawasih Team – Papua
Juara Harapan 1: Kreasi Anak Paser – Kalimantan Timur
Juara Harapan 2: Musisi Kulon Progo – D.I.Y
Juara Favorit : Linkrafin
“Terima kasih untuk rekan-rekan komunitas musik di seluruh Indonesia atas partisipasinya dan semangat tinggi tanpa mengenal lelah pada keikutsertaannya dalam kegiatan yang super keren ini. Selamat saya ucapkan kepada para pemenang Lomba Karya Musik Anak Komunitas 2021, sebetulnya semuanya adalah pemenang dan saya sangat terpukau atas penampilan para finalis yang spektakuler. Dan ini adalah bukti bahwa kita memiliki talenta-talenta yang memiliki daya saing di tingkat dunia,” ucap Menparekraf.
Ia menjelaskan industri musik memiliki potensi ekonomi serta potensi dalam menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Saat ini, terdapat 18 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan penghidupannya pada sektor ekonomi kreatif, tidak terkecuali industri musik.
“Banyak pemusik kita yang berhenti berkarya di tengah pandemi. Akan tetapi, Kemenparekraf melakukan langkah-langkah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, sehingga kita bisa mengapresiasi karya-karya para musisi daerah yang diciptakan selama pandemi ini. Besar harapan kami industri musik Indonesia dapat senantiasa berkontribusi sebagai katalisator kebangkitan sektor parekraf di Indonesia,” katanya.
Salah satu Juri Kehormatan Melly Goeslaw mengaku sangat terpukau dengan penampilan dari Linkrafin, Jawa Timur yang terpilih menjadi Juara I dan Juara Favorit.
Menurutnya, penampilan Linkrafin sangat sempurna, mulai dari aransemen vokal, kostum, hingga koreografinya yang sangat terkonsep.
“Mereka ini bisa dibawa keliling dunia, main di sana, disaksikan oleh dunia. Ini keren banget, tidak ada cacatnya, nyanyinya bagus, aransemen vocalnya bagus, aransemen musiknya apalagi, begitupun kostum dan juga koreografernya. Mereka memasukkan banyak unsur ke dalam satu lagu itu tidak gampang, dan mereka berhasil dan enggak maksa, packagingnya bener-bener terkonsep,” jelas Melly.
Sementara, Juri Kehormatan Helmi Yahya, mengatakan sebagai penikmat seni yang banyak bermain dengan elemen-elemen musik, karya-karya anak komunitas ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keberanekaragaman budaya.
“Saya terpukau dengan kostumnya, dengan alat musik yang dibawa. Jadi menurut saya, jangan pernah minder dengan tradisi kita, asal cirinya kuat banget, diferensiasinya kuat banget, kita percaya betul dengan musik, kita bisa mempromosikkan Indonesia ke seluruh dunia,” ujar Helmi.
Turut hadir Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf Rizky Handayani, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Himam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Mohammad Amin, Candra Darusman, dan para tamu undangan lainnya, serta dimeriahkan oleh Ayu Dewi, Rizky Kinos, Kotak, Astrid Lee, Budi Dalton, Viki Sianipar, dan Mia Ismi.
Aspek penilaian Lomba Karya Musik Anak Komunitas terdiri dari 30 persen dari penilaian seleksi 50 besar, 15 persen likes di media sosial, dan 55 persen ketika malam puncak.