Sektretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Edy Wardoyo seusai membuka pameran INDOFEST 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (12/3/2020) menjelaskan, fokus pariwisata Indonesia dalam lima tahun ke depan adalah meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan. Yakni meningkatkan pengeluaran rata-rata wisatawan/ASPA (Average Spending per Arrival) maupun _length of stay (LoS) sehingga berdampak positif terhadap peningkatan devisa.
“Untuk mencapai target tersebut berbagai upaya dilakukan di antaranya dengan meningkatkan kualitas produk termasuk wisata minat khusus yang beragam jenisnya sehingga diharapkan bisa meningkatkan ASPA dan LoS di kalangan wisatawan selama berkunjung ke Indonesia,” kata Edy Wardoyo.
Beragam produk wisata minat khusus seperti surfing, diving, tracking, hiking, rafting, atau fishing, menurut Edy Wardoyo, sudah terbukti mampu mendatangkan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Biasanya mereka juga memiliki waktu tinggal serta pengeluaran yang lebih tinggi dibanding wisatawan Leisure pada umumnya.
“Misalnya di wisata minat khusus selam (diving) dimana spending diver itu tinggi. Karena rata-rata waktu tinggal mereka cukup lama. Baru tiba mereka belum tentu langsung diving, setelah menyelesaikan trip diving-nya mereka juga harus punya waktu istirahat minimal satu hari. Jadi length of stay-nya lebih lama,” kata Edy Wardoyo.
Wisata minat khusus juga mendorong industri dan terciptanya pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism. Data _Adventure Travel Trade Association_ juga menunjukkan wisata minat khusus memberikan dampak langsung pada masyarakat atau destinasi karena penikmat wisata petualangan sekitar 67 persen pengeluarannya langsung bisa dirasakan masyarakat di daerah yang dikunjungi.
Pemerintah sendiri tahun ini menargetkan devisa pariwisata sebesar 21 miliar dolar AS dan kunjungan wisman sebanyak 17,3 juta orang.