Sabtu, Desember 20, 2025

PT Wong Hang Bersaudara Hidupkan Kembali Pabrik Garmen Pemalang, Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo Tegaskan Dukungan Negara

Industri padat karya kembali menemukan momentumnya di Kabupaten Pemalang setelah pabrik garmen yang sempat berhenti beroperasi akibat pailit kini kembali berdenyut. Di tengah situasi yang sebelumnya menempatkan ribuan pekerja dalam ketidakpastian ekonomi, PT Wong Hang Bersaudara (WHB) mengambil langkah strategis dengan mengaktifkan kembali fasilitas produksi garmen di kawasan Jalan Lingkar Luar Pemalang, Desa Kabunan, Kecamatan Taman, Kamis, 18 Desember 2025. Kebangkitan pabrik ini tidak hanya memulihkan aktivitas industri, tetapi juga menyelamatkan ribuan lapangan pekerjaan yang sempat terhenti.

Pengoperasian kembali pabrik tersebut mendapat perhatian langsung dari negara. Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Dedi Prasetyo, hadir secara langsung dalam peresmian operasional pabrik. Kehadiran perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal Polisi itu menegaskan peran institusi kepolisian tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga sebagai bagian dari penguatan stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat.

Dalam sambutannya, Wakapolri menegaskan bahwa Polri memiliki komitmen untuk mendukung setiap upaya yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat, khususnya dalam penciptaan lapangan kerja. Menurutnya, reaktivasi pabrik garmen oleh PT Wong Hang Bersaudara menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah, dan aparat negara mampu menghadirkan solusi nyata di tengah tantangan ekonomi.

“Pengoperasian kembali pabrik ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Polri akan terus hadir dan mendukung upaya-upaya yang membuka lapangan kerja, memulihkan ekonomi daerah, serta memberikan harapan baru bagi para pekerja dan keluarganya,” ujar Wakapolri di hadapan para pekerja dan pemangku kepentingan.

Sebagai bentuk kepedulian sosial, Wakapolri juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada para pekerja dan warga sekitar pabrik. Langkah tersebut dimaknai sebagai simbol kehadiran negara di tengah masyarakat, khususnya pada momentum pemulihan ekonomi berbasis industri padat karya.

Direktur PT Wong Hang Bersaudara, Alfindra Amanda, menjelaskan bahwa reaktivasi pabrik dilakukan melalui akuisisi fasilitas seluas sekitar 1,5 hektare yang sebelumnya tidak beroperasi. Pabrik ini dilengkapi dengan mess karyawan dan sekitar 900 unit mesin produksi yang siap digunakan. Ia menegaskan bahwa kebangkitan pabrik tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga pada pemulihan ekosistem ekonomi lokal.

“Revitalisasi ini menjadi langkah strategis untuk memulihkan lapangan kerja yang sempat hilang dan menggerakkan kembali roda ekonomi masyarakat sekitar. Kami ingin industri ini tumbuh bersama masyarakat,” ujar Alfindra.

Hal senada disampaikan Samuel Wongso yang menuturkan bahwa pembukaan kembali pabrik bertujuan menghadirkan dampak nyata bagi penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah, khususnya Pemalang. Hingga saat ini, perusahaan telah merekrut sekitar 1.500 pekerja, dengan jumlah pelamar yang tercatat dalam sistem mencapai lebih dari 4.000 orang. Proses perekrutan akan terus dilakukan secara bertahap hingga 2026 seiring rencana ekspansi fasilitas produksi.

Sementara itu, Stephen Wongso menambahkan bahwa dalam waktu persiapan sekitar satu bulan, perusahaan tidak hanya fokus pada rekrutmen, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Program pelatihan dan peningkatan keterampilan disiapkan untuk memastikan produktivitas tenaga kerja sejalan dengan penerapan teknologi produksi yang lebih modern. Saat ini, kapasitas produksi pabrik mencapai sekitar dua juta unit per tahun, meningkat dibandingkan sebelum pabrik berhenti beroperasi.

Pemerintah daerah setempat menyambut positif kebangkitan industri garmen tersebut karena dinilai mampu menciptakan efek berganda bagi perekonomian, mulai dari peningkatan daya beli masyarakat, tumbuhnya UMKM pendukung, hingga terciptanya iklim investasi yang sehat. Dengan mengusung semangat “Menjahit Harapan Kembali”, pengoperasian ulang pabrik ini menjadi simbol kebangkitan industri, sekaligus penegasan bahwa sinergi antara dunia usaha dan negara dapat menjadi fondasi kuat bagi pemulihan ekonomi berkelanjutan. XPOSEINDONESIA/IHSAN foto : Dudut SP

Must Read

Related Articles