Sabtu, Juli 5, 2025

Mendorong Batik Kelas Dunia Jadi Komitmen KemenEkraf di Rumah Batik Oey Soe Tjoen

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengunjungi Rumah Batik Oey Soe Tjoen, salah satu sentra batik tulis halus peranakan tertua di Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam kunjungan tersebut, Wamen Ekraf Irene mengapresiasi ketekunan dan konsistensi Rumah Batik Oey Soe Tjoen dalam menjaga kualitas produknya selama satu abad.

Terkait berbagai persoalan yang dihadapi industri batik saat ini, Irene menekankan pentingnya peningkatan nilai batik agar lebih dikenal dan dihargai secara global.
“Kita perlu meningkatkan nilainya terlebih dahulu, salah satunya dengan hadirnya batik kurator, agar dapat memberi tahu fashion designer global perbedaan antara batik asli dengan yang tidak,” ujarnya saat berada di rumah batik yang berlokasi di Kedungwuni, Pekalongan, pada Sabtu, 28 Juni 2025.

Kunjungan ini juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif berbasis warisan budaya. Rumah Batik Oey Soe Tjoen yang berdiri sejak tahun 1925 ini didirikan oleh pasangan Oey Soe Tjoen dan Kwee Tjoen Giok Nio, dan kini dikelola oleh cucu mereka, Oey Kiem Lian atau Widiati Widjaja, sebagai generasi ketiga.

Batik produksi Rumah Batik Oey Soe Tjoen dikenal karena kehalusan goresan, ketelitian pengerjaan, serta perpaduan warna khas yang menjadikannya sangat bernilai. Setiap lembar kain bukan hanya memuat motif, tetapi juga mengandung nilai estetika tinggi sehingga layak disebut karya seni. Keunikan ini menjadikan batik dari rumah ini sebagai koleksi berharga yang diminati kolektor nasional maupun internasional.

Kementerian Ekraf terus mendorong pengembangan potensi ekonomi kreatif di berbagai daerah, termasuk subsektor kriya seperti batik. Melalui berbagai program fasilitasi, promosi, dan kolaborasi lintas sektor (hexahelix), pemerintah berharap para pelaku ekonomi kreatif tradisional semakin kompetitif di pasar global.

Dalam konteks penguatan ekonomi kreatif daerah, Wamen Ekraf Irene juga memaparkan berbagai inisiatif, seperti penyediaan game corners di bandara untuk memperkenalkan gim lokal. Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya penyelenggaraan pameran internasional untuk memperluas eksposur batik Indonesia.

“Kita harus memperlihatkan kepada orang luar atau dalam negeri dan siapapun yang mengapresiasi batik ini. Untuk itu, pemerintah akan turut berkolaborasi mempersiapkan pameran agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar Irene.

Dalam kunjungan tersebut, Wamen Ekraf Irene didampingi oleh Direktur Arsitektur dan Desain, Sabar Norma Megawati Panjaitan. Kehadiran mereka disambut langsung oleh pemilik generasi ketiga Rumah Batik Oey Soe Tjoen, Oey Kiem Lian. XPOSEINDONESIA Foto : Dokumentasi KemenEkraf

Must Read

Related Articles