“Jadi inilah bentuk-bentuk komitmen dari BCA yang memberikan _empowerment_ kepada desa wisata, membuktikan ADWI tidak berhenti di situ saja, namun ADWI terus dipromosikan, dibina, termasuk terkait kolaborasi dengan BCA,” kata Nia.
Sedangkan kolaborasi dengan BMKG, di antaranya dalam menyusun prakiraan cuaca berbasis dampak/_Impact Based Forecast_ sebagai rekomendasi aktivitas pariwisata untuk wisatawan dan industri pariwisata. Proyek percontohannya akan dilakukan di Labuan Bajo, NTT.
Selanjutnya untuk kolaborasi dengan Grab yaitu pembuatan fitur Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab yang menyediakan laman berisi ragam informasi lengkap seperti kontak darurat, daftar alamat kantor kepolisian dan kedutaan, rumah sakit, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan wisatawan saat terjadi kondisi darurat. Setelah Bali dan Jakarta, rencananya fitur ini akan hadir di Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Batam.
“Kita tidak menginginkan sesuatu terjadi, tetapi ketika itu terjadi ada langkah-langkah yang bisa kita lakukan,” kata Nia. XPOSEINDNESIA Foto : Birkom Kemenparekraf