Jumat, Februari 21, 2025

E-commerce Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.

Kecil Besar

Perusahaan konsultasi McKinsey memprediksi, dalam tiga tahun mendatang Indonesia akan memiliki 44 juta pembeli online (melalui e-commerce) dengan nilai sekitar 55-65 miliar dolar Amerika. 

Harus diakui, sejak internet dan sosial media mewabah, memang terasa  pertumbuhan platform belanja online,  atau  e-commerce menjadi sangat kuat.  

Kehadiran   e-Commerce atau marketplace online tersebut juga membawa perubahan besar bagi pelaku UMKM dalam menjual produk dan menembus pasar internasional. 

Berkaca pada kondisi perekonomian Indonesia yang  saat ini terpukul  karena Covid-19, sekaligus  untuk meningkatkan kesadaran pelaku UMKM lokal untuk berpacu  dalam platform e-comerrece, Pemerintah melalui Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) memberikan perhatian khusus dengan mengadakan “Baparekraf Digital Entrepreneurship (BDE 2.0)” di  bulan Juli hingga September 2020, melalui program online.

Josua Simanjuntak selaku Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk kreatif Baparekraf mengharapkan para pelaku UMKM dapat bangkit dan bersaing dengan perusahaan besar yang telah lebih dulu melakukan penjualan melalui platform digital. “sehingga transformasi ekonomi digital di Indonesia bisa maksimal dan pendapatan para pelaku UMKM meningkat.”

“Baparekraf Digital Entrepreneurship (BDE 2.0)” diadakan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pelaku UMKM di sektor ekonomi kreatif serta menciptakan ekosistem yang berkualitas bagi para pelaku UMKM khususnya di subsektor fesyen, kuliner dan kriya. 

Kegiatan meliputi online mentoring, online coaching, serta penyediaan platform e-commerce khusus untuk para pelaku UMKM Indonesia dimana para penyedia barang/jasa dari ke-tiga subsektor tersebut dapat langsung memasarkan produk/jasa mereka kepada para online reseller yang saat ini sudah menjadi model bisnis yang sangat umum untuk dilakukan. Pengembangan reseller akan membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang berjiwa entrepreneur, kreatif dan mandiri. 

Muhammad Neil El Himam selaku Direktur Aplikasi dan Tata Kelola Ekonomi Digital Baparekraf mengatakan, tujuan diadakannya inkubasi online ini, “ untuk meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM dalam melakukan penjualan sehingga penjualan tidak hanya di Indonesia namun bisa di ekspor ke luar negeri.”

Sebelumnya Kegiatan BDE, tahap 1 atau BDE 1.0, telah dilakukan pada 2017 di beberapa kota di Indonesia,  dimana 2300 pelaku UMKM telah ber ”migrasi” dari berjualan secara konvensional ke jualan secara online di marketplace nasional. 

Baparekraf memandang perlu untuk meningkatkan kelas para pelaku UMKM serta memperkuat fundamental bisnis melalui BDE 2.0 

Sasaran “Baparekraf Digital Entrepreneurship” kini  adalah 300 peserta yang terbagi atas 100 peserta per bulan dari periode Juli hingga September 2020.

Nantinya akan dipilih 10 peserta terbaik setiap bulan untuk melakukan presentasi final guna menunjukkan kemajuan usaha mereka dan memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program-program pengembangan lain yang diadakan oleh Pemerintah Republik Indonesia. XPOSEINDONESIA Foto : Biro Komunikasi Kemenparekraf

More Picture

Must Read

Related Articles