Jakarta Street Jazz Festival (JSJF) 2024 untuk pertama kalinya akan diselenggarakan pada Minggu, 5 Mei 2024, bertempat di Jalan Falatehan Blok M Jakarta Selatan.
Andi Anita Sutphin, Managing Director Liberty Productions (sebagai penyelenggara JSJF 2024), menyebut konsep street festival diusung mengadopsi konsep musisi Jazz di Amerika Serikat yang banyak menggelar penampilan di pinggir jalan atau area publik untuk menghibur masyarakat yang lewat.
“Kami sudah menyiapkan beberapa titik di trotoar Jalan Falatehan, dan sebanyak 50 musisi siap tampil dan masyarakat bisa menikmati musik Jazz dengan nuansa yang unik,” kata Anita Sutphin di kawasan Blok M Jakarta Selatan, Sabtu 27 April 2024.
“Di New Orleans itu, festival dibuat meriah dan di jalanan. Ada tarian, pawai, dan segala macam. Dari situ, kita coba buat festival jazz di Jakarta yang berbeda,” lanjut dia.
Musik Jazz selama ini memang selalu diidentikkan dengan pementasan eksklusif, di café maupun di hotel. Candra Darusman sebagai salah satu penampil mengakui keunikan JSJF 2024 sebagai sebuah terobosan.
“Musik jazz itu musik yang akrab, cair, dan tidak formal, maka dengan itu pandangan jazz itu musik yang eksklusif bisa berubah menjadi lebih dekat dengan masyarakat,” ujar Candra Darusman.
Parade Musik dan Bazar UMKM
Selain konser, JSJF 2024 juga akan menghadirkan parade musik dan tari sebagai pembuka, yang berkeliling di area Blok M, rolling thunder premium car dan Harley-Davidson, kegiatan reboisasi, hingga bazaar yang diisi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Kegiatan JSJF 2024 secara aktif mendorong untuk melakukan penanaman pohon di sekitar lokasi acara, di kawasan Blok M, agar bisa menghadirkan udara yang lebih sehat dan segar.
Seluruh masyarakat dan pecinta musik bisa datang dan merasakan keseruan JSJF 2024 mulai pukul 06.00 WIB hingga 15.00 WIB, dan acara ini gratis terbuka untuk umum.
Dan siapkan diri, tontonlah nama-nama tenar seperti Candra Darusman, Tompi, Andien, Fariz RM, Rieka Roslan, Imaniar, Inang Noorsaid, Iwang Noorsaid, Yuyun George, Atiek CB, Eddy Syakroni, Kemala Ayu, hingga Dwiki Darmawan & Sandhy Sandoro Project.