Sabtu, Mei 31, 2025

Andien Rayakan 20 Tahun Aksi Panggung di Java Jazz Festival 2025 dengan Penampilan Emosional

Penyanyi Andien Aisyah kembali tampil memukau dalam gelaran BNI Java Jazz Festival 2025 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara. Penampilan tahun ini menjadi momen istimewa bagi Andien karena menandai kehadirannya yang ke-20 kali secara berturut-turut di panggung Java Jazz, tepat saat festival ini juga merayakan ulang tahunnya yang ke-20.

Dalam penampilannya pada hari pertama festival, Jumat, 30 Mei 2025, Andien tampil di Hall B2—untuk pertama kalinya secara solo di panggung utama tersebut. Biasanya, Hall B2 hanya digunakan untuk penampilan kolaboratif. “Ini juga baru pertama kali sepanjang sejarah BNI Java Jazz Festival, ditaruh di Hall B2 untuk yang nyanyi sendiri. Biasanya di sini tuh buat yang nyanyi ramai-ramai. Terima kasih sekali lagi,” ujar Andien dengan penuh syukur.

Dihadiri ratusan penonton yang memenuhi hall, Andien membuka penampilannya dengan lagu ‘Sahabat Setia’ dari album Kinanti (2002), mengenang awal perjalanannya sebagai musisi. Ia tampil mengenakan gaun penuh manik berkilau dan rambut dikuncir warna-warni, membangkitkan semangat awal 2000-an yang menjadi akar kariernya. Penonton pun larut dalam alunan lagu-lagu seperti ‘Gemintang’, ‘Milikmu Selalu’, hingga ‘Indahnya Dunia’ yang dibawakan dalam aransemen baru dan segar.

Penyanyi Andien saat tampil penuh energi pada BNI Java Jazz Festival 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 30 Mei 2025
Penyanyi Andien saat tampil penuh energi pada BNI Java Jazz Festival 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 30 Mei 2025

Tak hanya nostalgia, Andien juga memperkenalkan karya terbarunya berjudul “Bahagia di Ujung Jalan” yang dirilis pada 2 Mei 2025. Lagu hasil kolaborasinya dengan Laleilmanino ini membawa nuansa diskoria yang ceria namun tetap mengusung kedalaman lirik khas Andien. “Aku habis rilis singel baru juga, karena kita tidak boleh berhenti berkarya. Sudah pada dengarin? Belum? Judulnya ‘Bahagia di Ujung Jalan’,” katanya sambil berinteraksi hangat dengan penonton.

Dalam penampilan berdurasi 60 menit itu, Andien juga menggandeng penyanyi muda Adikara untuk membawakan lagu ‘Saat Bahagia’ yang dulu dirilis bersama band Ungu. Kini, lagu itu hadir dengan sentuhan disko ala awal 2000-an yang membuat suasana semakin meriah. Penampilan Andien ditutup dengan lagu penuh semangat berjudul ‘Moving On’ dari album yang dirilis pada 2010, menegaskan transisi emosional dari nostalgia ke optimisme masa kini.

Penyanyi kelahiran Jakarta, 25 Agustus 1985 ini memang dikenal sebagai sosok yang konsisten dalam mengusung genre pop dan jazz dengan sentuhan R&B dan unsur etnik Indonesia. Sejak merilis album pertamanya Bisikan Hati di usia 15 tahun, Andien terus berkembang menjadi salah satu penyanyi perempuan paling berpengaruh di Indonesia. Penampilannya yang artistik dan gaya fashion yang ikonik juga turut memperkuat posisinya sebagai panutan di dunia hiburan.

Andien membuka penampilannya dengan lagu ‘Sahabat Setia’, membawa penonton bernostalgia ke awal kariernya sambil merayakan dua dekade kiprahnya di Java Jazz
Andien membuka penampilannya dengan lagu ‘Sahabat Setia’, membawa penonton bernostalgia ke awal kariernya sambil merayakan dua dekade kiprahnya di Java Jazz

Andien dijadwalkan kembali tampil pada hari ketiga, Minggu 1 Juni 2025, dalam acara puncak bertajuk 20 Years of Java Jazz Festival bersama deretan musisi legendaris yang turut membesarkan festival ini, seperti Barry Likumahuwa, Dira Sugandi, Humania, Maliq & D’Essentials, dan Tompi.

Java Jazz Festival 2025 sendiri menghadirkan lebih dari 1.000 musisi lokal dan internasional di 11 panggung megah selama tiga hari penuh, mulai 30 Mei hingga 1 Juni 2025. Deretan musisi papan atas yang turut tampil antara lain Jacob Collier, Raye, Tunde (The Voice of Lighthouse Family), Adrian Khalif, BPM (Brian Bromberg, Nyoman Paul, Paul Brown, Michael Paulo), Endah N Rhesa Extended, hingga Claudia Bossie & Diego Figueiredo dengan tribute khusus untuk Bossanova.

Selama dua dekade, Java Jazz Festival telah menjadi rumah kreatif bagi musisi lintas generasi. Bagi Andien, festival ini bukan sekadar ajang tampil, tetapi juga panggung yang membentuk perjalanan musikal dan emosionalnya. “Setiap tahunnya aku nyanyi,” ungkap Andien dari atas panggung. “Tapi ada ironi juga. Ternyata tua juga ya gue,” ujarnya sambil tersenyum, disambut tawa dan tepuk tangan meriah dari para penonton setianya. XPOSEINDONESIA/IHSAN

Must Read

Related Articles