
Musisi Rudy Octave dan Etno Psycho merilis single terbaru, “Aceh Culinary”, bersamaan dengan peluncuran menu baru di Cafe Nine Damara Village, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 19 Juli 2023.
Sebelum memulai lagunya, Rudy menyebut berupaya meramu beberapa disiplin ilmu dalam satu sajian panggung sore itu. “Sebut saja ada ilmu olah pangan, dipadu entertainmen sekaligus memperkenalkan destinasi tempat wisata kuliner di Bogor sebagai bentuk turut berperan dalam memajukan kepariwisataan nasional,”kata pria asal Majalengka ini.
Lagu “Aceh Culinary” dilantunkan rapper Aceh bernama Made ( aslinya Ramadhan Moeslem Arrasuly) bersama Agus Nur Amal atau Agus PMTOH, seorang penutur, pendongeng sekaligus seniman terkenal dari Aceh. Terdengar ada sentuhan musik ska diimbuh dengan rapai, alat musik tradisi Aceh.
“Kami sengaja memperdengarkan lagu “Culinay Aceh” ini, bersamaan dengan sahabat dan teman-teman media menikmati Nasi Goreng Aceh, Mie Aceh, Teh Tarik, juga Kopi Aceh Gayo. Kesemuanya kuliner khas Aceh dengan bumbu yang diimport langsung dari Banda Aceh, supaya rasanya tetap otentik,” ungkap Rudy Octave.
Kemudian terdengar lagu dengan lirik berisi puluhan nama-nama makanan khas Aceh, dari Gulai Plie U hingga Sambal Ganja. “Tapi ini bukan ganja sungguhan, ya. Hanya Namanya saja,” kata Made si Penyanyi, disambut tawa meriah para undangan. Tampak hadir adalah Sahabat Kuliner Aceh, sebuah komunitas diplomasi kuliner Aceh di Jabodetabek yang diwakili mantan Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim dan pengacara J Kamal Farza.
Dalam kesempatan yang sama, tim dari Kendi Ireng memperagakan cara menyangrai kopi Arabika Gayo dengan menggunakan kendi tembikar yang terbuat dari tanah liat. Biji kopi dimasukkan dalam kendi dan disangrai (roasting) sampai tingkat kematangan tertentu sebelum diolah menjadi minuman.
Menuju Rap Nusantara II
Rudy Octave, lantas menjelaskan, lagu “Aceh Culinary” merupakan bagian dari project penggarapan album Rap Nusantara II, sebuah proyek kolaborasi yang akan dikerjakannya bersama sejumlah seniman tutur lisan nusantara.
Sebelum ini pada 2019, Rudy dan Etno Psycho telah merilis project EP “Rap Nusantara I” sebuah album berisi enam lagu yang menggunakan lirik berbahasa daerah, antara lain berjudul Lenggon, Tabe, Putroe Bungsu dan lain-lain.
Lagu-lagu di EP tersebut dipersembahkan oleh beberapa penyanyi, di antaranya Agus PMTOH dan Denon Doytha. Mereka juga sempat terlihat manggung di beberapa tempat, salah satunya di Bentara Budaya Jakarta pada 14 Maret 2019.
“Khusus untuk penggarapan album Rap Nusantara 2, kami masih dalam persiapan dan penyusuan lagu-lagu. Dan lagu “Aceh Culinary” yang kami rilis hari ini, baru dalam bentuk rekaman, belum diupload ke toko musik digital,” kata Rudy.
Rudy menyebut kolaborasi yang tengah dilakukannya untuk project Rap Nusantara II ini tidak terbatas dengan seniman tutur lisan dari Aceh.
“Tetapi bisa juga dari Tegal, NTT dan lain-lain, mereka akan bertutur dengan bahasa masing-masing. Cita-citanya, project ini bisa menjadi bagian dari memelihara bahasa daerah, agar bahasa Ibu bisa terus ada dan tidak punah!” XPOSEINDONESIA/NS Foto : DudutSuhendra Putra