
Kementerian Ekonomi Kreatif memfasilitasi produksi single dan video klip “Wong Sepele”, kolaborasi musisi Ndarboy Genk, penyanyi tunanetra asal Yogyakarta Fauzi Haidi, dan komunitas Mabes Balker.
“Kami ingin memastikan tidak ada talenta yang tertinggal, termasuk teman-teman difabel. Lewat karya ini, kami ingin membuktikan bahwa inklusivitas dalam ekonomi kreatif bukan hanya slogan, tapi aksi nyata,” ujar Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya.
Video klip ini diproduksi melalui program Akselerasi Kreatif (AKTIF) Musik, yang menyasar pengembangan ekonomi kreatif di daerah. Yogyakarta dipilih karena ekosistem seninya yang tumbuh organik dan kolaboratif.
Ndarboy Genk terlibat dalam tim kreatif, sementara Fauzi Haidi tampil sebagai vokalis utama. Selain menjadi media ekspresi, karya ini diarahkan untuk monetisasi digital agar membuka peluang ekonomi baru bagi pelaku kreatif.
“Program ini mempercepat dampak ekonomi dari karya lokal. Kami tidak hanya hadir di balik layar, tapi turut mendorong distribusi dan eksposurnya agar ekosistem musik lokal tumbuh secara berkelanjutan,” jelas Agustini Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas Media.
Direktur Musik Kementerian Ekonomi Kreatif, Mohammad Amin, menegaskan pentingnya keberagaman: “Fauzi Haidi adalah bukti bahwa keterbatasan tidak membatasi kualitas. Lagu ‘Wong Sepele’ dipilih karena kekuatan naratifnya yang kuat dan dekat dengan realitas sosial kita.”
Single dan video klip “Wong Sepele” telah dirilis serentak pada 14 Juli 2025 di berbagai platform digital. Karya ini menjadi wujud komitmen Kementerian Ekonomi Kreatif dalam mendorong pertumbuhan IP lokal yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kolaborasi lintas komunitas. XPOSEINDONESIA – Foto : Biro Komunikasi KemenEkraf