Di tengah industri rekaman musik yang semakin lesu, mucul pendatang baru di musik dangdut yang terang-terangan menolak tampil sensual, baik dalam goyangan maupun tampilan busana. Namanya Dea Nurhayati.
Dengan album barunya bertajuk “Untuk Kasih Sayang” yang berisi 10 lagu, Dea memang seolah seperti melawan arus. Lantaran menolak tampil dengan kesan sensual.
“Saya ingin mengajak masyarakat mengenal dangdut bukan karena gaya busana yang minim serta aksi panggung yang seronok. Saya ingin menembatkan dangdut dalam posisi terbaik. Bukan dalam konotasi negative,” kata Dea, yang mengenakan hijab dalam sebuah press conference.
Untungnya, Sikap ini sangat didukung Produser IMS Records Irwanto, yang justur membebaskan Dea berkreasi sesuai dengan nuraninya, meski kondisi pasar musik rekaman dangdut tengah berada di titik terendah. “Meskipun toko penjualan CD sudah banyak yang tutup, bukan berati rekaman musik ikut-ikutan terpuruk. Masih banyak cara jualan yang bisa kita lakukan. Misalnya, lewat toko toko kecil juga online. Kalau tidak kasihan para penyanyi dan pencipta lagu,” ungkap Irwanto.
Irwanto sendiri optimis hasil rekaman album dangdut Dea Nurhayati yang diproduksinya bisa mendapat tempat di hati masyarakat.
Album berisi 10 lagu karya Addis Angkasa ini memuat beragam warna dangdut. “Sangat variatif, dan sangat berbeda dari kebanyakan penyanyi dangdut yang ada,” kata dea.
Seperti apa dangdut yang diperjuangkan Dea Nurhayati Feat Addis Angkasa ? Berminat mendengarnya? Coba mulai sekarang telusuri toko-toko kaset di kota Anda ya. XPOSEINDONESIA Muhamad Ihsan