Samosir Music International 2019

- Advertisement -
- Advertisement -

Samosir Music Internsional (SMI) 2019 berlangsung sukses dan meriah. Masyarakat di sekitar Danau Toba, khususnya di Pulau Samosir antusias menyaksikan  pertunjukan musik  yang berlangsung sepanjuang dua hari (23 dan 24 Agustus 2019) di Open Stage Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Samosir.

Acara dibuka pada Jum’at (23/8/2019) dengan tarian tortor oleh puluhan orangtua dan anak-anak dari beberapa sanggar yang ada di Samosir.  SMI 2019 merupakan yang kelima kali diadakan. Bupati Samosir Rapidin Simbolon dan Wakilnya Juang Sinaga ikut hadir menyaksikan penampilan pertunjukan.

Sebelumnya para penari tortor menyambut para pemusik yang akan tampil dengan tari-tarian, dan mengalungkan ulos, setelah itu dilanjutkan dengan tarian tortor dan zumba oleh sejumlah perempuan. Pertunjukan berlangsung pada malam.

- Advertisement -

Pada hari pertama ada dua tiga musik dan seorang penyanyi yang tampil, yakni lokal Jajabi Band, Tongam Sirait and Friend, penyanyi solo Mooley Moore, dan grup musik dari Malaysia Salammusik.

Ribuan penonton, baik warga Samosir maupun dari luar Samosir memadati lokasi konser yang ditangani oleh Henry Manik dan didukung oleh Pemkab Samosir tersebut.

Penyanyi bersuara serak, Tongam Sirait yang sempat dua kali muncul mendapat sambutan luar biasa, terutama dengan anak-anak muda yang sebagian besar sudah akrab dengan lagu-lagunya. Ketika ia menyanyi, anak-anak muda yang berada di pelataran depan panggung ikut menyanyi. Aliran rock yang diusungnya rupanya cocok dengan selera anak-anak muda.

- Advertisement -
Menyalin

Moly Moore, penyanyi Batak wanita yang juga dikenal sebagai penulis novel, juga mendapat sambutan meriah dari penonton, meski pun ia hanya membawakan dua buah lagi.

Di tengah penampilan Tongam Sirait, hujan sempat turun dan sebagian besar tempat berteduh, karena Open Stage Tutuk Siadong — sesuai namanya — tidak beratap. Namun tidak lama kemudian hujan berhenti, penonton kembali ke tempatnya menyaksikan grup musik yang tampil hingga selesai, pada tengah malam.

Grup musik asal Malaysia, Salammusik, juga mendapat sambutan meriah, termasuk beberapa anak muda penggemarnya yang datang dari Malaysia. Grup yang mengusung aliran rock, reggae dan hip hop ini membawakan lagu-lagu berlirik Melayu dan sebuah lagu berbahasa Batak.

Puncak konser yang wajib membawakan lagu-lagu Batak itu digelar pada Sabtu 24 Agustus 2019 diisi dengan penampilan Viky Sianipar & Band, Grup Bagjuice dari Belanda, grup musik asal Jerman San & Preaches,  Alsant Nababan, Alex Rudiart Hutajulu dan musisi asal Swedia Herman Delago.

Baca Juga :  Panggung Harsa Mahardika, Bagian dari Kegiatan Bandung Menuju Ibu Kota Musik

Seperti hari pertama, pertunjukkan hari kedua juga sempat diguyur hujan. Tetapi penonton yang antusias tetap bertahan di sekitar panggung untuk menyaksikan penampilan musisi-musisi yang tampil.

Acara yang merupakan bagian dari Horas Samosir Fiesta itu akan menyajikan kolaborasi apik dari musisi lintas negara. Ada Hermann Delago, Nadine Beiler, dan JB’S Band dari Austria.

Horas Samosir Fiesta merupakan sebuah program pengembangan pemasaran pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Samosir. Event ini terdiri dari Event Budaya, Event Sport Tourism, dan Event Musik berskala Internasional.

Rangkaian Horas Samosir Fiesta akan dimulai dari tanggal 7 Maret 2019, dan akan berakhir hingga 29 Desember 2019. Tidak hanya menampilkan festival berskala nasional, Horas Samosir Fiesta juga menggelar festival berskala internasional, di antaranya; Samosir Music International Festival, Gran Fondo New York (GFNY) Championship Asia, dan Samosir Lake Toba Ultra Marathon.

Selain ketiga festival internasional tersebut juga akan ada festival lainnya, yaitu Toba Audax (7-11 Maret 2019), Sigale-gale Carnaval (31 Mei 2019), Festival Gondang Naposo (08-09 Juni 2019), Horja Bius (05-06 Juli 2019), Samosir Lake Toba Ultra (20-21 September 2019), Lake Toba Film Festival (15-16 November 2019), dan Chrismast Season (28-29 Desember 2019).

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Dessy Ruhati menjelaskan, SMI 2019 digelar dengan tujuan mendukung tercapainya target 20 juta wisman ke Indonesia sepanjang tahun ini.

“Pelaksanaan Samosir Music International diharapkan dapat menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Samosir – Danau Toba. Pihak terkait seperti Tour dan Travel Agent diharapkan dapat mengambil peluang dengan membuat paket-paket wisata yang dapat memberi manfaat terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ucapnya sebelum konser berlangsung.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, SMI 2019 dapat meningkatkan awareness wisatawan nasional, regional, dan international terhadap destinasi Danau Toba. Kegiatan ini juga dapat mengangkat dan memperkenalkan Budaya Batak di mata internasional.

“Melalui Samosir Music International, diharapkan mampu memperkuat promosi wisata (branding) di daerah setempat. Secara langsung, event ini juga akan berdampak positif pada tingkat hunian hotel dan pendukung wisata lainnya,” kata Menpar Arief Yahya.

Ditegaskan, Samosir adalah pulau dengan keindahan alam Danau Toba yang menjadi andalan utama untuk mendatangkan wisatawan. Hadirnya SMI 2019 akan menjadi hiburan yang berkelas karena dikemas dengan konsep yang menarik. XPOSEINDONESIA -Foto : Dokumentasi

More Pictures

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -