“Kita lihat dulu apa yang akan terjadi. Kita praduga tak bersalah dulu. (Pergantian sekjen) Kita belum bicara hal itu,” ujar Puan.
Mantan Menko PMK itu pun memberi penjelasan tentang pernyataan Megawati yang menyoroti bagaimana KPK mengabaikan tersangka korupsi lain padahal kasusnya cukup besar. Menurut Puan, Megawati mengingatkan agar proses hukum harus berjalan dengan adil.
“Kan maksudnya proses hukum itu (harus berjalan) sama. Jadi, ya, semuanya itu harus berjalan sama,” sebutnya.
Terkait rencana Hasto yang akan memenuhi panggilan KPK pada Senin pekan depan, Puan menyatakan hal tersebut sebagai penghormatan atas proses hukum.
“Sebagai warga negara, tentu saja harus (menghormati) proses hukum, ya. Nah, sekarang sedang berlaku atau berjalan dalam proses hukumnya,” kata Puan.
Singgung Kedekatan Megawati dengan Prabowo
Puan juga berbicara soal kedekatan Megawati dengan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini lantaran dalam pidatonya saat peringatan HUT ke-52 PDIP, Megawati sempat menyinggung soal belum bisa masak nasi goreng lagi untuk Prabowo.
“Hubungan silaturahmi dan hubungan kekeluargaan antara Ibu Mega dengan Pak Prabowo sudah berjalan jauh-jauh lama sebelumnya. Jadi, hubungan itu tetap berjalan dengan baik,” jelas Puan.
Meski begitu, Puan tak menjawab pasti soal kemungkinan apakah PDIP akan merapat dengan koalisi pemerintahan Prabowo.
“Kita lihat nanti setelah Kongres,” tukas cucu Bung Karno tersebut.
Sampaikan Terima Kasih Atas Ucapan Selamat Jokowi untuk PDIP
Puan kemudian menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang memberi selamat atas HUT ke-52 PDIP.
“Terima kasih, Pak Jokowi, atas ucapannya kepada PDIP Perjuangan untuk hari ulang tahun ke-52 PDI Perjuangan,” ucap Puan.
Saat ditanya wartawan soal jsu Jokowi yang ingin menjadi Ketum PDIP, Puan menyatakan PDIP tak pernah membahas mengenai wacana tersebut.
“Nggak ada,” pungkasnya.XPOSEINDONESIA Foto : Dokumentasi